SCCIC ITB Tawarkan Living Lab jadi Solusi Permasalahan Perkotaan

SCCIC ITB Tawarkan Living Lab jadi Solusi Permasalahan Perkotaan

Yudha Maulana - detikJabar
Kamis, 02 Jun 2022 04:00 WIB
Pemandangan kota Jakarta malam hari. 
dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi perkotaan (Foto: dikhy sasra)
Bandung -

Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB menawarkan konsep living lab, untuk mengatasi kompleksnya permasalahan perkotaan yang memerlukan inovasi-inovasi terbaru dalam penyelesaiannya. Konsep tersebut diperkenalkan dalam webinar yang diselenggarakan oleh host institution Task Force 2 T20, 31 Mei 2022.

Living lab merupakan sebuah konsep yang diaplikasikan pada suatu area terbatas dengan melibatkan pakar-pakar yang ahli di bidangnya. Kontributor dan partnership yang terlibat dalam konsep ini meliputi pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan masyarakat.

"Targetnya, di tahun 2022 SCCIC ITB telah menyelesaikan studi terkait living lab yang saat ini sudah dilakukan, kemudian melakukan pengembangan kawasan percontohan living lab, dan pengembangan platform living lab," demikian ujar peneliti SCCIC ITB Hendra Sandhi Firmansyah dalam penyampaian materi berjudul "G20 Smarter Living Lab" dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (2/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di tahun 2024, tutur Sandhi, ditargetkan konsep living lab akan diekspansi ke level internasional serta telah dilakukan pengembangan network hubungan internasional.

Ketua SCCIC ITB Prof. Suhono Supangkat menceritakan, pembangunan Smart-X di Indonesia sering kali menemui permasalahan tersendiri oleh inkonsistensi para pemangku kebijakan dalam implementasinya. Diksi Smart-X ini digunakan sebagai penyebutan untuk smartisasi yang diimplementasikan dalam berbagai hal seperti perkotaan, maritim, pedesaan bahkan lingkup pendidikan seperti kampus.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, living lab bisa menjadi sebuah konsep yang dikembangkan dalam menjawab tantangan dalam pembangunan tersebut. Hal ini karena konsep living lab melibatkan segala stakeholder.

Dalam webinar tersebut, SCCIC ITB memang mengangkat tema "Jaringan Smarter World Living lab Tingkatkan Kualitas Hidup". Tema webinar ini diusung dari salah satu penelitian oleh SCCIC ITB sebagai salah satu inovasi yang dapat membantu percepatan smartisasi di berbagai bidang melalui konsep pembangunan Smart World Living Lab.

Webinar ini diawali dengan kata sambutan dari Prof. Bambang Brojonegoro yang merupakan Co-Chair dari T-20. Dalam sambutannya Bambang menyebut, bahwa proses urbanisasi yang tidak terelakkan di abad ke-20 telah membawa banyak sekali pengaruh positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kendati demikian, seiring dengan itu dampak negatif seperti permasalahan lingkungan, ekonomi, dan kesehatan juga muncul ke permukaan. Maka kemudian, smart city muncul sebagai sebuah solusi yang bertujuan dalam peningkatan kualitas hidup tanpa mengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Dalam smart city, living lab dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk mempertemukan pemerintah, penduduk, dan lembaga penelitian untuk secara kolaboratif mengatasi masalah perkotaan yang muncul beberapa tahun terakhir seperti kemacetan lalu lintas, banjir, kebutuhan atas lingkungan yang hijau.

Oleh karena itu, berbagai permasalahan yang ada di perkotaan bisa dipecahkan melalui konsep smart city dan living lab.

(yum/yum)


Hide Ads