Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Mulai dari simpati warga Bern, Swiss bernama Heinrich untuk Ridwan Kamil hingga respons Ketua Umum PSSI M Iriawan terkait komedi satir Bintang Emon.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Simpati Warga Swiss untuk Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu dengan Wali Kota Bern Alec Van Graffenried dan warga Swiss, Heinrich yang menjadi saksi musibah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. Heinrich menjadi saksi dan membantu adik Eril dan temannya naik ke daratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pencarian hari kelima kemarin otoritas Swiss melanjutkan pencarian. Dalam kesempatan hari kemarin Wali Kota Bern berkesempatan memberikan suport ke Kang Emil (Ridwan Kamil)," kata perwakilan keluarga Erwin Muniruzaman dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (31/5/2022).
"Beliau sampaikan simpati. Kang Emil juga sampaikan terima kasih ke Heinrich," ujar Erwin.
Lebih lanjut, Erwin menambahkan warga Bern, Swiss begitu sigap saat melihat kejadian di hari pertama. Selain Heinrich, dikatakan Erwin, ada warga lainnya yang langsung melapor ke kepolisian setempat.
"Ini menunjukkan warga lokal sigap. Ada warga lain juga hubungi polisi. Sehingga langsung respons lokasi kejadian," ucap Erwin.
Di hari kelima, operasi SAR pencarian Eril belum membuahkan hasil. Petugas melanjutkan pencarian pada hari ini, Selasa (31/5/2022).
"Memang hari kelima sudah selesai. Nanti dilanjut keenam," kata perwakilan keluarga yang juga kakak dari Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman dalam keterangan yang diterima detikJabar.
Geger Kijang Masuk Kelas di Ciamis
Seekor kijang atau mencek tiba-tiba masuk ke ruang kelas SDN 5 Maleber, Belender, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Selasa (31/5/2022). Kejadian ini sontak membuat geger warga setempat.
Kijang masuk ke area sekolah ini baru pertama kali terjadi di Ciamis. Mengingat SDN 5 Maleber berada di perkotaan dan cukup jauh dari hutan. Warga pun kaget dan heran dengan kemunculan satwa dilindungi ini. Tidak ada yang mengetahui asal-usulnya.
Kejadian langka ini bermula ketika guru kelas Yanti Sri Novianti berada sendirian di dalam kelas 2 dengan kondisi pintu terbuka. Para siswa tengah berolahraga di luar. Namun Yantidibuat kaget, tiba-tiba kijang sudah berada di pintu kelas dan masuk ke ruangan.
Dengan sigap Yanti langsung keluar dan mengurung kijang tersebut di ruang kelas. Ia khawatir jika kijang sampai keluar akan melukai anak-anak sekolah.
"Saya sedang sendiri, anak-anak lagi olahraga. Tiba-tiba sudah masuk. Saya kan takut ya, lalu lari keluar lewat pintu pinggir. Kemudian pintunya saya tutup lagi. Pintu yang satunya ditutup oleh warga," ujar Yanti.
Setelah kijang ini berhasil dikurung di dalam kelas, Yantimelaporkannya kepada RW dan pihak Kelurahan Maleber. Tidak lama kemudian Ketua RW Iwan Rismawan, Ketua RT dan warga berinisiatif menangkap kijang tersebut.
Berbekal jaring net bola voli milik sekolah, akhirnya kijang tersebut berhasil ditangkap sekitar 15 menit. Kemudian melaporkannya ke Bidang KSDA Wilayah III Ciamis. Sekitar 30 menit kemudian kijang tersebut dievakuasi dan diamankan petugas Bidang KSDA Wilayah III Ciamis.
Lubang Misterius Kagetkan Petani di KBB
Sebuah lubang berdiameter 1 meter tiba-tiba muncul di sawah milik warga di Kampung Cigondok, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Petani dan warga setempat menemukan pada Senin (30/5/2022) sekitar pukul 04.00 WIB. Kemunculan lubang dengan bentuk bulat hampir sempurna itu menggegerkan petani dan warga setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengatakan, sebelum muncul lubang tersebut warga yang tinggal di dekat lokasi mendengar ada suara limpasan air.
Duddy mengatakan warga yang mendengar suara tersebut langsung mengecek ke sumber suara karena khawatir suara tersebut merupakan kejadian bencana.
"Setelah dicek ternyata muncul lubang berdiameter kurang lebih 1 meter dengan kedalaman kira-kira 10 meter," ucap Duddy.
Menurutnya, fenomena kemunculan lubang misterius itu jarang terjadi di wilayah Bandung Barat. Menanggapi hal ini, Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas menjelaskan lubang misterius tersebut dikenal sebagai sinkhole.
"Ada tanah yang amblas kemudian dari bentuknya yang bulat itu tipikal sinkhole. Muncul karena erosi dan drainase air bawah tanah," ungkap Heri saat dihubungi, Selasa (31/5/2022).
Secara teori, sinkhole terbentuk ketika lapisan kapur yang berada di bawah tanah dengan kedalaman tertentu larut oleh air yang meresap dari tanah di permukaan. Lapisan kapur itu nantinya menjadi saluran air bawah tanah atau sungai bawah tanah.
Kapur yang larut oleh air itu kemudian membentuk ruang kosong di bawah tanah. Itu karena di titik tersebut tidak ada yang menopang. Sehingga tanah di lapisan atas amblas ke bawah.
"Seperti di Padalarang kita tahu di sana ada lapisan kapur di tanahnya. Jadi kemungkinannya lubang di Cikalong Wetan ini sinkhole tapi ukurannya kecil," kata Heri.
Sinkhole tersebut saat ini sudah ditutup warga menggunakan material berangkal dan tanah. Tujuannya untuk menghindari diameter lubang membesar mengingat saat ini cuaca ekstrem masih mengintai. Menurut Heri, langkah tersebut sudah tepat.
"Kalau di beberapa negara yang teknologinya sudah maju biasanya sinkhole itu diinjeksi lubangnya. Tapi di kita kan rata-rata diurug (ditutup) dan itu langkah tepat juga," tutup Heri.
Komedi Satire Bintang Emon Ditanggapi Santai Iwan Bule
Komika Bintang Emon membuat komedi satire soal Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Menurut Bintang, mengapa seorang mantan anggota kepolisian bisa menjadi ketua asosiasi sepakbola di Indonesia.
"Kenapa polisi bisa jadi ketua PSSI ya?," tanya Bintang dalam sebuah acara open mic bertajuk Somasi saat dilihat detikJabar, Selasa (31/5/2022).
"Enggak ada masalah sih enggak salah juga. Sebelumnya ada tentara jadi Ketua PSSI mimpin pemain bola itu ya enggak apa-apa ga ada yang salah juga," lanjutnya.
Dia kemudian mengibaratkan jika polisi bisa menjadi ketua PSSI, seorang pemain sepakbola juga memiliki kesempatan untuk menjadi Kapolri.
"Cuma kalau pakai logika yang sama, harusnya Ismed Sofyan juga bisa jadi Kapolri dong. Kan mirip tukeran secara logika," ucapnya disambut suara gelak tawa.
Bahkan Bintang juga menyamakan antara polisi dan pemain sepakbola yang sama-sama suka menendang.
"Soalnya kalau dilihat mirip juga. Oknum aparat sama pemain bola mirip, sama-sama suka nendang. Yang satu nendang bola yang satu nendang penjahat," ujar dia.
Namun rupanya Bintang sadar apa yang dibicarakannya itu bakal membuat geger. Bahkan Ia menyebut jika telah melakukan kesalahan dengan menyindir Ketua Umum PSSI.
"Harusnya gua closing sekarang aja. Gua ngerasa ini salah satu keputusan hidup gua yang salah," tutup Bintang sambil menutup mulutnya.
Benar saja, sindiran Bintang Emon membuat geger jagat maya. Potongan video ucapan Bintang banyak dikomentari warganet di media sosial twitter.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule (Ibul) menanggapi sindiran tersebut dengan santai. Dia menganggap ucapan Bintang Emon hanya lelucon belaka.
"Santai saja, saya cuma fokus ke bola, saya cuma ingin menang itu saja. Cuma lelucon," singkat Ibul seusai mengunjungi Pesantren Daarut Taubah, Kota Bandung, Selasa (31/5/2022).
228 Warga Cianjur Terjangkit HIV/AIDS Gegara LSL
Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat ada 551 pengidap HIV/AIDS baru di Cianjur dalam kurun 2019-2022. Dari jumlah itu, 228 orang atau nyaris 50 persen di antaranya akibat perilaku lelaki seks lelaki (LSL).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya menyebutkan pada 2019 ada 179 pengidap HIV/AIDS dengan 79 orang di antaranya LSL. Lalu pada 2020 tercatat ada 179 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan 74 di antaranya LSL.
Sedangkan pada 2021 tercatat tercatat pengidap HIV/AIDS baru sebanyak 111 kasus dengan LSL sebanyak 32 orang. Sementara pada 2022 ini, dari Januari hingga April tercatat ada 82 kasus baru dengan 43 di antaranya merupakan LSL.
"Setiap tahunnya ada sekitar 100 orang lebih ODHA baru. Dan di tahun ini dari data empat bukan terakhir angkanya sudah di 82 kasus. Parahnya lagi di tahun ini sekitar 50 persennya merupakan LSL," ungkap dia, Selasa (31/5/2022).
(ral/mso)