Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh tiap tanggal 1 Juni. Di Kota Bandung, aktivis reformasi yang tergabung Barikade 98 mendatangi sebuah rumah di Jalan Batununggal, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul.
Kedatangan aktivis reformasi ini tidak lain adalah untuk merenovasi sebuah rumah yang sudah kondisinya cukup memprihatinkan. Rumah itu diketahui milik Ibu Ait.
Bukan tanpa sebab para aktivis tersebut merenovasi rumah Ibu Ait. Perempuan 67 tahun ini diketahui merupakan cucu dari Marhaen, seorang petani yang dijumpai oleh Presiden Soekarno pada 1926-1927 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sosok petani itulah kemudian muncul ideologi Marhaenisme. Ideologi yang dikembangkan Soekarno ini menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa.
Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani mengatakan sosok Marhaen merupakan sosok yang telah menginspirasi Soekarno. Untuk itu, Barikade 98 sengaja datang untuk merenovasi rumah yang ditinggali cucunya, Ibu Ait.
![]() |
"Kita ingat apa disampaikan Bung Karno, ingat jangan melupakan sejarah. Kalau kita menyebut Marhaen kita ingat Bung Karno. Marhaen adalah orang kampung yang ditemui Bung Karno saat sedang mengolah lahan," kata Benny kepada wartawan di lokasi, Rabu (1/6/2022).
Menurutnya kala itu Bung Karno melihat para petani Indonesia masih saja tertindas dan menjadi budak. Dari situlah tercetus gagasan ideologi Marhaenisme untuk meningkatkan martabat petani dan masyarakat miskin lainnya.
"Ini adalah ideologi meningkatkan martabat orang miskin, membebaskan dan jangan ada penindasan satu manusia ke manusia lain atau bangsa ke bangsa lain. Makanya ini ideologi untuk kaum kecil," ujarnya.
Untuk merenovasi rumah Ibu Ait, Barikade 98 menggelontorkan dana sekitar Rp 45 juta. Dana tersebut kata Beni berasal dari aktivis reformasi dan juga bantuan dari perusahaan pelat merah.
"Makanya sekecil apapun kita kumpulkan bantuan dari Pak Erick Thohir untuk renovasi ini Rp 45 juta. Ini uangnya kecil dibandingkan jasa Marhaen yang menuntun bangsa Indonesia," jelasnya.
Tidak hanya rumah Ibu Ait, Beni menuturkan Barikade 98 juga berencana untuk merenovasi rumah cucu Marhaen lainnya.
Sementara itu, Ibu Ait yang merupakan cucu Marhaen hanya bisa menyampaikan ucapan terimakasih atas perbaikan rumahnya. Ia juga diketahui merupakan penjaga dari makam Marhaen.
Ibu Ait mengaku tidak begitu dekat dengan sosok sang Kakek. Namun Ia mengungkapkan mendapat banyak cerita dari kisah Marhaen. Ia juga sejak kecil telah menempati rumah tersebut.
"Terima kasih untuk renovasinya. Kami sudah dari kecil ada di sini, kalau Kakek enggak tahu ada dimana tinggalnya tapi meninggal 1943. Barang peninggalan Soekarno di sini hanya ada lukisan yang asli itu," ujar Ait.
(bba/yum)