.webp)
Tanaman air eceng gondok terhampar di Waduk alias Danau Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta. Kondisi ini menghambat aktivitas warga atau pekerja yang akan melintas di sekitar danau.
"Sekarang kalau banyak eceng ya ujungnya ngefek. Jadi urusan kerja sama angkut macet, sama sekali enggak bisa jalan. Terganggunya sama eceng terlalu penuh, padat. Jadi perahu enggak bisa lewat. Yang kerja mikul, kerja ikan, kerja daging, bibit, repot enggak bisa jalan, macet sama sekali," keluh Barjo, salah seorang pemilik perahu di Desa Kembang Kuning, Jatiluhur, Senin (30/05/2021).
Barjo menegaskan keberadaan eceng gondok sangat merugikan dia sebagai pekerja angkutan perahu. Jika kondisi normal, sekali jalan ia mampu mendapat penghasilan Rp 50 ribu. Namun saat ini ia tidak mendapatkan apapun karena perahu sulit berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ganggu, paling nunggu dimana eceng sementara keluar kita bisa jalan, kita bisa kerja. Untuk sementara kalau eceng penuh gini, ya total enggak bisa apa-apa, nganggur lah. Ini udah empat hari perahu enggak jalan karena banyak eceng," tuturnya.
Hal senada dikatakan Samsudin. Serbuan eceng ini sangat menggangu aktivitas kerjanya. Bahkan ia sempat terjebak di tengah hamparan eceng gondok karena perahunya tidak bisa bergerak akibat terjebak.
"Saya pernah dua hari satu malam terjebak enggak bisa jalan (perahu). Saya sampai nginep di pertengahan eceng (di atas perahu)," ungkapnya.
(ors/ors)
