Elsa Julianti (16), pelajar sekaligus santriwati asal Kampung Nyalindung, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi hilang. Keluarga cemas lantaran kepergian Elsa sudah terhitung empat hari sejak Senin (23/5) lalu.
Pesan terakhir Elsa masih meninggalkan teka-teki. Terakhir kali, dia diketahui dalam angkutan umum (angkot) menuju Pondok Pesantrennya di wilayah Ciburial, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum hilang, teman dekat Elsa, Kokom Komariah mengungkapkan Elsa sempat bertukar kabar dan meminta tolong kepadanya. Saat itu, kata dia, Elsa tiba-tiba chat WhatsApp bahwa angkot yang ia tumpangi tidak mau berhenti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dimana bantuan Esa (nama panggilan Elsa), ieu Esa di angkot (Ini Esa di angkot). Amang angkotna ku aku di kiri-kiri keun teh teu ereun (Sopir angkotnya tidak mau berhenti). Sieun Esa arek dibawa kamana (Takut Esa mau dibawa kemana), Hp Esa mau diambil ama amang-amangna," kata Elsa dalam pesan singkatnya kepada Kokom.
Kokom mengaku saat menerima pesan tersebut sedang berada di sekolah, tepatnya di Madrasah Aliyah Darul Ihsan pada Senin (23/5) sekitar pukul 08.24 WIB. Setelah itu, ia lantas mengabari ibu Elsa.
"Aku lagi mau belajar teh, terus ngasih tahu ke orang tuanya. Iya itu hari Senin jam 8," ujarnya saat dihubungi detikJabar, Kamis (26/5/2022).
Selama di sekolah, Elsa dikenal sebagai teman yang baik namun juga cukup tertutup. Mendengar kabar Elsa menghilang, dia mengaku kaget dan sedih karena sangat dekat dengan sosok Elsa.
"Aku bukannya kaget lagi, malahan teman sendiri. Perasaan aku enggak enak banget, pengen nangis Elsa enggak ada, orang deket kan sama Elsa," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, ayah Elsa, Junaedi (38) mengatakan anak sulungnya hilang saat menaiki angkot yang mengarah ke daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Junaedi sudah melaporkan hilangnya Elsa ke poliis.
"Anak saya pas mau berangkat dari rumah, dia mau berangkat ke Pondok Pesantren dan sekolah. Nah pagi jam 06.42 WIB naik angkot, di angkot ini dia chatting-an sama temannya bahwa angkot tersebut enggak mau berhenti disetop-setop dan ada kata minta tolong," kata Junaedi saat ditemui detikJabar di Sukaraja, Sukabumi, Rabu (25/5/2022).
Keluarga berharap, Elsa kembali dalam keadaan sehat. Dia mengatakan, selama ini tak pernah ada permasalahan apapun di keluarganya, bahkan keinginan anak pertamanya itu selalu diberikan.
Sementara itu, Sukalarang AKP Asep Jenal Abidin mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan. "Lagi dalam penyelidikan. Mencari dan mengumpulkan informasi mengenai keberadaan anak tersebut," ujarnya.
Terkait dugaan dibawa lari oleh sopir angkutan umum atau angkutan kota (angkot), Asep berujar belum dapat memastikan hal tersebut. "Belum bisa dipastikan," pungkas Asep.
(mso/mso)