Pesan hingga Manfaat di Balik Tugu Kecelakaan Nagreg dan Tanjakan Emen

Pesan hingga Manfaat di Balik Tugu Kecelakaan Nagreg dan Tanjakan Emen

Dwiky Maulana Vellayati, Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 26 Mei 2022 09:08 WIB
Tugu kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung.
Tugu kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung (Foto: Istimewa).
Kabupaten Bandung -

Masyarakat yang melintas di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung pasti sering melihat tugu peringatan kecelakaan (laka). Tugu tersebut dibuat guna mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati dalam berkendara.

Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Rislam Harfian mengatakan adanya tugu tersebut adalah sebagai imbauan untuk masyarakat. Namun, menurutnya hal tersebut telah ada sebelum dirinya berada di Polresta Bandung.

"Waah udah lama itu, sebelum saya (tugas di Polresta Bandung). Intinya kurang lebih untuk mengingatkan pengendara biar tidak kayak gitu," ujar Rislam saat dihubungi detikJabar, Rabu (25/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menuturkan di Nagreg terdapat satu tugu peringatan kecelakaan. Menurutnya tugu tersebut cukup efektif menurunkan angka kecelakaan.

"Alhamdulillah itu efektif. Saat ini tugu tersebut ada 1 aja," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan adanya tugu tersebut bukan dalam rangka apapun. Hanya sebagai sarana untuk mengimbau masyarakat.

"Kalau untuk masyarakat takut terjadi laka, itu bagus," katanya.

Dihubungi terpisah, Kanit Laka Lantas Polresta Bandung AKP Zazid Abdullah menuturkan adanya tugu tersebut berpengaruh terhadap psikologis masyarakat. Adanya tugu tersebut membuat masyarakat akan lebih memperhatikan kontur jalan di jalur Nagreg.

"Kalau secara psikologis mungkin (berpengaruh), kalau masyarakatnya memperhatikan situasi medan jalan, keselamatan, ya itu berpengaruh juga. Tergantung masyarakat juga," jelasnya.

Zazid mengungkapkan saat ini pihaknya pun tetap melakukan imbauan-imbauan serupa. Namun kata dia, media imbauannya menggunakan spanduk.

"Kalau saat ini kita atas perintah pimpinan masih melakukan imbauan terkait itu. Namun menggunakan media lain, seperti spanduk-spanduk di pinggir jalan," ucapnya.

Pihaknya juga tak menapikan bahwa tugu peringatan tersebut telah ada sebelum dirinya bertugas di Polresta Bandung. "Tugu itu jauh-jauh sebelum saya masuk ke Polresta Bandung. Saya di Laka baru 5 bulan, itu udah bertahun-tahun yang lalu. Waktu zaman sebelum saya kayanya," katanya.

"Kalau itu mungkin salah satu upaya kanit laka yang dulu supaya masyarakat diberi peringatan jangan seperti itu," tambahnya.

Dia menambahkan angka kecelakaan di Kabupaten Bandung terbilang tidak ada pada Operasi Ketupat mudik Lebaran tahun 2022.

"Kalau mudik secara umum pada operasi ketupat kemarin Alhamdulillah menurun. Tidak ada laka yang fatal di wilayah kita, Alhamdulillah enggak ada. Kalau laka kecil ya ada, cuma amit-amit kalau laka yang fatal itu enggak ada. Tapi secara keseluruhan kemarin menurun," pungkasnya.

Tugu Kecelakaan Tanjakan Emen

Sebuah mobil yang hancur terpajang di salah satu sisi Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Mobil yang rusak tersebut menjadi pesan kepada pengendara supaya berhati-hati dalam berkendara agar tidak menjadi korban kecelakaan.

Seperti diketahui, pemasangan tugu dengan menggunakan ornamen mobil ringsek bekas kecelakaan tersebut terpasang di Tanjakan Emen pada tahun 2013 lalu. Pemasangan tugu itu merupakan kerjasama pihak kepolisian bersama dengan Jasa Raharja.

Kasat Lantas Polres Subang AKP Lucky Martono mengatakan,salah satu faktor kurangnya angka kecelakaan di Tanjakan Emen yakni pemasangan tugu tersebut.

"Sejauh ini dengan adanya tugu di Tanjakan Emen tersebut efektif mengurai atau mengurangi angka kecelakaan," ujar Lucky kepada detikJabar.

Dikatakan Lucky, angka kecelakaan di Tanjakan Emen maupun di wilayah Subang Selatan lainnya menurun terbukti dengan melandainya angka kecelakaan sejak lima tahun kebelakang. Hanya saja, terdapat salah satu kecelakaan mencolok yang membuat nama dari Tanjakan Emen Subang tersorot.

Tugu kecelakaan Tanjakan Emen, Kabupaten Subang.Tugu kecelakaan Tanjakan Emen, Kabupaten Subang. Foto: Erick Disy Darmawan

Kecelakaan tersebut tak lain yakni, kecelakaan bus pariwisata asal Tanggerang Selatan yang menewaskan total 27 orang pada tahun 2018.

"Selama lima tahun ini ya cuman itu kecelakaan bus yang menewaskan 27 orang, setelah itu tidak ada lagi kecelakaan yang mencolok," katanya.

Selain itu, Lucky melanjutkan, pihaknya sudah memasang baligho imbauan-imbauan bernada pentingnya keselamatan dalam berkendara kepada masyarakat khususnya yang melintasi jalur Subang Selatan.

"Kita terus mengimbau dan mengedukasi para pengendara yang melintas jalur Subang Selatan dengan pasang baligho di sepanjang jalur perbatasan Bandung Subang sampai dengan wilayah Kecamatan Cijambe," ungkapnya.

"Bukan cuman itu, kita juga selalu siagakan anggota setiap musim liburan maupun akhir pekan di Jalur Selatan, termasuk membubarkan apabila ada pengendara roda dua yang memarkir di jalur keselamatan juga," kata Lucky menambahkan.

(mso/mso)


Hide Ads