Keindahan pedestrian Pasar Tradisional Kadipaten, Majalengka, nampak mulai pudar. Area trotoar pasar yang dulunya disebut-sebut 'Malioboro-nya' Majalengka kini kembali kusam.
Kursi yang mulai lapuk dan lampu hias yang padam, mulai dikeluhkan sejumlah warga pasar Kadipaten. Mereka berharap kondisi itu dapat ditata kembali oleh pihak terkait agar kawasan tersebut dapat kembali enak dipandang.
Apalagi dengan padamnya lampu hias itu, mereka khawatir bisa mengundang tindakan-tindakan negatif yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pedagang makanan di kawasan pedestrian Pasar Kadipaten, Otong Supriadi (51) mengatakan padamnya lampu hias tersebut telah berlangsung lama, tepatnya sejak awal muncul pandemi COVID-19.
"Awal muncul COVID itu kan warga diimbau enggak boleh nongkrong. Nah sejak itu lampu di area ini dimatiin, kursi dicabut. Iya kursi mah udah dipasang lagi, tapi lampu mah sampe sekarang belum dinyalakan lagi," kata pria yang akrab disapa Kijun, saat berbincang dengan detikJabar, Senin (23/5/2022).
Ia berharap pihak terkait segera menyalakan kembali lampu hias yang berada di kawasan pedestrian tersebut. Ia khawatir kondisi ini, memicu kenakalan seperti praktik mesum atau mabuk-mabukan.
"Nah iya kang, di sini jadinya suka dipakai tempat minum-minum (mabuk). Kalau terang mah mungkin mereka juga malu," ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Adiguna (34). Ia juga berharap agar lampu tersebut segera dihidupkan kembali. Pasalnya, ia telah merasakan kerugian sejak kawasan tersebut menjadi gelap.
"Sejak lampu ini mati saya ngalamin kemalingan, kejadiannya pas awal-awal tahun sekarang. Ayam Bangkok saya dicuri, ada 15 ekor mah kayaknya," kata Adi.
"Ya semoga dihidupin lagi lah lampunya. Selain meminimalisir tindakan kriminal, terus kesannya teh kita jadi kayak warung remang-remang," sambungnya.
(mso/mso)