.webp)
Sebanyak 533 calon jemaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Majalengka dipastikan bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam ke lima pada tahun ini. Namun, 6 dari 533 Calhaj memilih menunda keberangkatannya.
Mereka terpaksa menundanya impiannya untuk menunaikan ibadah haji karena tidak bisa berangkat bersama anggota keluarganya yang terbentur aturan baru dari kerajaan Arab Saudi tentang batasan usia maksimal 65 tahun.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kamenag) Majalengka, Heru Hoerudin mengatakan, 6 Calhaj itu merupakan pasangan suami-istri (Pasutri) yang ingin berangkat haji secara bersamaan. Karena hal itu, mereka juga tidak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena terbentur aturan itulah, pasutri tersebut tidak memutuskan berangkat haji tahun ini. Mereka menunda untuk tahun depan, dengan harapan kondisi sudah kembali normal," kata Heru dihubungi detikJabar, Sabtu (21/5/2022).
Meski berkurang sebanyak 6 orang, Heru memastikan kuota haji yang berangkat dari Majalengka tetap sebanyak 533 orang. Secara otomatis, mereka akan digantikan oleh nomor urut Calhaj yang dibawah 533.
"Itu akan digantikan dengan nomor urut dibawahnya, secara otomatis. Sehingga kuota 533 orang itu akan tetap utuh," ujar dia.
Sementara, saat disinggung terkait jadwal pemberangkatan kelompok penerbangan (kloter) haji asal Majalengka. Ia menegaskan, bahwa Kemenag RI belum menjadwalkan secara resmi mengenai jadwal tersebut.
"Kabarnya hari Senin 23 Mei 2022 lusa, baru diumumkan secara resmi tanggal dan kloter berapa Majalengka mulai berangkat. Tapi secara nasional calon jemaah haji mulai berangkat kloter pertama pada 4 Juni 2022 mendatang," paparnya.
(tey/tya)
