Aneh tapi Nyata: Ada Batu Goong yang 'Menolak' Dipindahkan di Ciamis

Di Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, terdapat sebuah batu yang unik yang dinamai Batu Goong oleh masyarakat sekitar. Uniknya, batu seukuran gamelan kecil itu tak bisa dipindahkan.

Batu tersebut berada di kebun bambu tidak jauh dari bantaran Sungai Cileueur. Disebut Batu Goong karena bentuknya yang menyerupai alat musik gamelan yakni Goong kecil, bentuknya bulat berdiameter sekitar 30 sentimeter dan ada bulatan kecil di tengahnya.

Menurut Suryadi (76) warga setempat, batu tersebut ditemukan di Sungai Cileueur oleh prajurit Zipur. Kala itu, prajurit menemukan batu berbentuk unik tersebut saat memperbaiki bendungan Cileueur yang jebol.

"Waktu itu ada perbaikan bendungan yang jebol oleh prajurit Zipur. Ketika perbaikan itu, komandan kompi bernama pak Nyoman menemukan batu unik ini, lalu diambil ke atas dan disimpan disini. Kejadiannya sudah lama sekali, memang bentuknya mirip Goong," ujar Suryadi (76) saat ditemui 27 Juli 2021.

Batu Goong di Ciamis yang memiliki aura magis Foto: Dadang Hermansyah

Suryadi mengatakan, kepercayaan batu Goong tak bisa dipindahkan muncul ketika ada petugas dari museum hendak memindahkan batu tersebut karena dinilai unik dan memiliki nilai sejarah.

Tapi saat pegawainya menggali ternyata orang tersebut malah sakit, sehingga proses pemindahannya tidak diteruskan.

Keanehan itu dibenarkan warga lainnya, Nono Nuryono, mengatakan setelah kejadian itu akhirnya batu tetap pada posisi semula. Warga pun tidak ada yang berani memindahkan Batu Goong tersebut.

"Sebelum berhasil mengangkat batu, malah sakit seperti orang yang kerasukan. Pada akhirnya batu goong masih tidak bergerak. Namun, warga setempat tetap menjaganya dari tindakan kejahatan yang ingin mengambil batu goong," kata Nono.

Konon Batu Goong ini juga dipercaya mengandung aura magis. Menurut Suryadi, dulu ada warga yang sering bawa orang untuk mencari nomor (togel) di Batu Goong tersebut. Namun sekarang sudah tidak ada lagi, karena warga tersebut sudah meninggal dunia.

"Jadi waktu dulu zaman ramainya dari nomor, ada warga tapi sekarang sudah meninggal suka bawa orang ke sini ke batu ini," katanya.