Puncak mudik Lebaran tinggal menghitung hari. Pemerintah pun tidak lagi melarang mudik lebaran 2022. Warga luar kota yang mudik ke Cianjur pun diperkirakan meningkat usai 2 tahun pandemi COVID-19 dilarang.
Khusus yang mudik ke Cianjur selatan atau melalui jalur selatan, ada spot wisata aneh tapi nyata yang tentunya sayang untuk dilewatkan.
Wisata unik itu ialah Batu Iuh, sebuah batu raksasa kokoh yang berdiri di pinggir jalan, tepatnya di Desa Cikangkareng Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hanya menempel di atas permukaan tanah, batu yang berlokasi 15 kilometer dari pusat kecamatan Cibinong ini tak pernah bergeser, bahkan saat gempa dahsyat mengguncang Cianjur 2009 lalu.
Tak ada yang mengetahui persis kapan dan bagaimana batu berdiameter lebih kurang 15 meter itu bisa kokoh berdiri. Aneh namun nyata! Tak ada pondasi yang mengikat. Batu itu hanya menempel pada tanah dan batu datar yang berukuran besar juga di bawahnya.
![]() |
Batu itu konon sudah ada sejak kawasan tersebut masih hutan dan belum ada pemukiman penduduk. Bahkan lantaran batu tersebut, kampung yang menjadi lokasi keberadaan batu itu dinamai Kampung Batu Iuh atau Batu Teduh.
"Sudah dari dulu ada di situ, tidak ada yang tahu kapannya mah. Tapi keunikannya membuat warga mengenal kampung ini sebagai Kampung Batu Iuh sampai sekarang," ujar Kepala Desa Cikangkareng Suhendi, Sabtu (23/4/2022).
Suhendi menjelaskan, batu raksasa itu tak pernah bergeser sedikitpun dari tempatnya. Bahkan, di kala gempa dahsyat mengguncang dan mengakibatkan tebing batu di Desa Cikangkareng longsor mengakibatkan banyak korban jiwa.
"Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang terjadi pada 2009 lalu membuat tebing longsor dan mengakibatkan korban jiwa. Namun Batu Iuh tak bergeser sedikitpun, tetap ada di lokasi yang sama," kata dia.
Menurut dia, keunikan batu iuh menarik perhatian banyak pihak. Warga dari berbagai daerah datang hanya untuk memastikan betapa uniknya batu raksasa tersebut.
"Dari luar kota sampai yang dari Banten sengaja datang ke sini, karena unik ada batu raksasa tanpa penyangga tapi kokoh," kata dia.
Selain keunikannya itu, Batu iuh juga dipercaya memiliki mata air yang dapat menyembuhkan penyakit. Bahkan belakangan ini datang beberapa orang ke batu tersebut untuk mengambil air yang mengalir bawahnya.
Suhendi menuturkan di Batu Iuh memang mengalir air yang bersumber dari mata air di atasnya. Namun, bisa menyembuhkan atau tidak, dirinya enggan berkomentar, sebab baginya itu sebatas mitos.
"Mungkin karena airnya memang langsung dari mata air, masih murni, jadi bisa menyembuhkan. Tapi kembali lagi, yang percaya silakan, tapi jangan sampai terlalu percaya hingga melupakan jika yang maha menyembuhkan ialah Allah Swt," tuturnya.
Rencananya dia akan menjadikan batu tersebut sebagai ikon Desa Cikangkareng. "Kita akan jadikan ikon, karena unik," kata dia.
(ors/mso)