DBD di Tasikmalaya Menggila, Dinkes: Sebenarnya Sudah Bisa KLB

DBD di Tasikmalaya Menggila, Dinkes: Sebenarnya Sudah Bisa KLB

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 11 Mei 2022 15:00 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi (Foto: thinkstock).
Tasikmalaya -

Kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya semakin meluas. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan jika merujuk situasi saat ini, kasus DBD sudah bisa dinyatakan kejadian luar biasa (KLB). Namun opsi menetapkan KLB DBD belum dilakukan oleh Pemkot Tasikmalaya.

"DBD semakin meluas. Sebenarnya sudah bisa KLB, namun kami belum mengambil langkah tersebut," kata Uus, Rabu (11/5/2022).

Dia menjelaskan sejak Januari hingga saat ini tercatat ada 736 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 14 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingginya angka tersebut menempatkan Kota Tasikmalaya dalam 10 besar kasus DBD tertinggi di Indonesia. Angka kematiannya pun masuk 10 besar se Indonesia," kata Uus.

Uus mengatakan penyakit DBD di Kota Tasikmalaya sudah dalam kondisi endemi, karena faktanya penyakit DBD terjadi sepanjang tahun. "Sebenarnya sudah endemi, sudah tak terpengaruh musim atau cuaca, DBD di Kota Tasikmalaya terjadi sepanjang tahun," kata Uus.

ADVERTISEMENT

Walau pun belum menyatakan KLB, Uus mengatakan beberapa kebijakan serupa dengan status KLB sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, meski pun baru parsial. Di antaranya seluruh Puskesmas sudah menggratiskan layanan pemeriksaan DBD.

"Pemeriksaan NS1 (virus DBD) sudah digratiskan di Puskesmas. Jadi kalau ada yang demam tinggi selama 3 hari datang saja ke Puskesmas agar diperiksa, gratis. Bubuk abate juga kami bagikan gratis. Langkah-langkah ini seperti sudah KLB," kata Uus.

Meski demikian dia mengakui biaya perawatan pasien DBD belum ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, karena beluk ditetapkan KLB. "Tapi kan pasien sudah punya BPJS," kata Uus seraya mengatakan penetapan KLB harus dilakukan oleh Wali Kota.

Sementara itu Lusi Nurasiah kader Posyandu di Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya mengatakan pihaknya bersama Puskesmas setempat sudah berupaya melalukan edukasi kepada masyarakat. "Di perumahan kami ada beberapa warga yang terjangkit. Sehingga kami dilibatkan oleh Puskesmas untuk melakukan edukasi kepada masyarakat," kata Lusi.

Lusi mengatakan menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD bukan perkara mudah. "Banyak yang apatis, nah kalau sudah ada kejadian baru semuanya sibuk," katanya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads