Ibu dari Tanjung Priok Nekat ke Subang Temui Dedi Mulyadi, Ini Curhatnya

Ibu dari Tanjung Priok Nekat ke Subang Temui Dedi Mulyadi, Ini Curhatnya

Ahlu Dzikri - detikJabar
Rabu, 11 Mei 2022 14:48 WIB
Dedi Mulyadi
Foto: Istimewa
Jakarta - Wanita bernama Mursiah (69) asal Tanjung Priok ini nekat datang seorang diri ke Lembur Pakuan Subang untuk menemui Dedi Mulyadi. Wanita itu disebut sudah mencoba menemui sampai tiga kali dan baru kali ini dapat bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi.

Kedatangannya bertujuan untuk menyampaikan kekagumannya pada Dedi yang telah merawat banyak anak asuh salah satunya Caswara. Menurutnya, Caswara beruntung karena diasuh oleh Dedi Mulyadi. Berbeda dengan dirinya yang tidak pernah bertemu dengan sang anak bahkan terusir dari rumahnya sendiri.

Mursiah memiliki empat orang anak dan kesemuanya telah berumah tangga. Sebelum terusir, ia sempat tinggal bersama anak laki-laki bungsunya yang berumur 45 tahun yang pada akhirnya rumah tersebut dijual oleh anaknya. Saat ini ia tinggal dan diurus anak perempuannya yang ketiga di daerah Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

"Yang bungsu itu masih di sekitar Tanjung Priok tapi karena beda aliran dia tidak mau ketemu lagi dengan saya, salaman juga tidak mau," ucap Mursiah dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).

Baru Lebaran kali ini anak bungsu tersebut datang untuk bertemu. Itupun, kata Mursiah, sang anak bungsu harus beberapa kali ditelepon dan dimarahi oleh kakak-kakaknya.

Mursiah baru bisa bertemu dengan anak bungsunya setelah kakak-kakaknya menelpon dan membujuk agar datang pada momen Lebaran kali ini.

"Saya gak tahu kenapa sampai seperti itu, beda aliran. Salaman tidak mau, saya sholawatan tidak boleh, dengar yang nyanyi tidak boleh, gak boleh tahlil, gak boleh yasinan," katanya.

"Waktu satu rumah juga saya nonton TV tidak boleh. Saya mau cuci pakai mesin cuci gak boleh campur katanya jadi saya pakai ember khusus, jemur juga dipisah," lanjutnya.

Selain si bungsu, anak pertama Mursiah yang tinggal bersama suaminya di Lampung juga tak kunjung pernah menemuinya.

"Anak pertama di Lampung ikut aliran itu sama. Mantu saya kalau lagi salat saya di belakangnya ikut jadi makmum langsung berhenti. Mungkin bukan satu aliran, saya najis kali. Sudah lama sekali tidak ketemu anak yang perempuan. Saya pernah ke sana, barang-barang dibuangin," katanya.

Meski demikian, Mursiah bersyukur karena anak ketiganya yang berprofesi guru ngaji masih merawatnya.

"Sekarang saya tinggal sama anak perempuan ketiga, itu mah baik banget, itu yang rawat saya," ucapnya.

Atas dasar itulah Mursiah berkali-kali nekat menemui Dedi Mulyadi untuk mengungkapkan rasa kagumnya karena telah merawat dan mencintai banyak anak meskipun bukan anak kandungnya.

Dedi Mulyadi merasa tak habis pikir dengan apa yang diucapkan ibu tersebut, menurutnya semua ajaran atau aliran pasti mengajarkan untuk hormat kepada orang tua.

"Dulu saya pernah dengar kelompok, aliran yang tidak mengakui orang tua, itu saya anggap cerita politik, ternyata ada betul," ucap Dedi.

Ia berharap anak-anak Mursiah kembali berkumpul dan bisa merawat orang tuanya di masa tua.

Di akhir pertemuan, Dedi Mulyadi meminta staf nya mengantar Mursiah ke Pesantren Cireok bertemu dengan Caswara dan anak asuh lainnya. Selanjutnya ia akan di antar ke terminal dan kembali ke rumahnya di Tanjung Priok.


(akn/ega)


Hide Ads