Jabar Hari Ini: Kisah Pengantin Nikah di ICU-Pejabat Kemenag Terjerat Korupsi

Jabar Hari Ini: Kisah Pengantin Nikah di ICU-Pejabat Kemenag Terjerat Korupsi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 09 Mei 2022 22:30 WIB
Pernikahan di RSUD Ciereng.
Pernikahan di RSUD Ciereng Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Senin (9/5/2022). Dari mulai warga Subang yang melangsungkan akad nikah di rumah sakit hingga lima pemain Persib Bandung asli Jabar.

Berikut rangkuman detikJabar tentang lima peristiwa yang membetot perhatian masyarakat:

Akad Nikah di Rumah Sakit

Bahagia, haru, hingga sedih berkecamuk dalam benak Muhamad Fauzy Ash-Shidiqi (26) dan Yuliza Nanda Stulusi (22). Mereka adalah sepasang pengantin yang justru menggelar akad nikah di rumah sakit, Senin (9/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada hiasan atau dekorasi ala pernikahan pada umumnya. Apalagi, ruangan yang dipakai adalah Ruang ICU RSUD Ciereng, Kabupaten Subang. Semuanya benar-benar sederhana dan apa adanya.

Akad nikah ini terpaksa dilakukan di kamar perawatan karena Andri Sutisna (57), orang tua pengantin pria, sedang dirawat. Namun, sang pengantin ingin Andri menyaksikan momentum sakral mereka.

ADVERTISEMENT

Tak ayal momen ijab kabul pengantin ini menghadirkan haru di ruangan tempat Andri dirawat. Suasana khidmat dan penuh kesedihan bercampur jadi satu mengingat Andri hanya bisa menyaksikan pernikahan putranya dengan terbaring di atas kasur.

Bahkan, sepasang pengantin tak bisa menahan derasnya linangan air mata seusai dinyatakan sah sebagai pasangan suami-istri. Tangis mereka pecah, termasuk Andri.

Muhamad Fauzy, sang pengantin pria mengungkapkan, rencana pernikahan dengan kekasih semula akan digelar pada 13 Juli 2022 mendatang. Namun, melihat kondisi sang ayah yang semakin hari semakin menurun, membuat pernikahannya diputuskan dipercepat.

"Allhamdulilah, tadinya enggak bakalan ngambil dipercepat kayak begini, tapi melihat kondisi dari orang tua sendiri yang tidak memungkinkan untuk hadir di acara resepsi, jadi dipercepat," ujar Fauzy, sapaan akrabnya kepada detikJabar di RSUD Ciereng Subang, Senin (9/5/2022).

Mereka, Fauzy dan Yuliza yang tercatat sebagai warga dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat itu langsung merasakan perasaan yang tak bisa mereka ungkapkan. Yang pasti, kesedihan bercampur kebahagiaan dirasakan keduanya. Namun, meski sedih, setidaknya ada rasa lega karena sang ayah bisa menyaksikan momen pernikahan itu.

Fauzy lalu menuturkan penyakit yang sedang diderita sang ayah dan membuat kondisinya kian hari kian menurun. Menurutnya, sang ayah mengidap penyakit CA Nasofaring atau kanker kelenjar getah Beninb yang saat ini sudah masuk pada Stadium 4. Sudah bertahun-tahun penyakit ini diidap sang ayah.

"Lega juga sekarang udah plong. Awalnya sakit kanker kelenjar getah bening, sudah dirawat di RSUD Ciereng ini dua minggu, makin hari makin besar aja terlihat di tenggorokan, jadi makan susah, berat badan juga semakin menurun," tuturnya.

Sementara itu, saat akad nikah dilangsungkan, di Ruang ICU ini hanya dihadiri lima orang, yaitu penghulu, pengantin, serta dua saksi pernikahan. Hanya 10 menit akad nikah ini dilangsungkan agar Andri bisa kembali beristirahat.

Ucapan terima kasih pun diungkapkan sepasang pengantin. Sebab, mereka diizinkan menggelar akad nikah di ruang perawatan sang ayah.

"Enggak nyangka sih bakal diresponsnya kayak begini gitu. Allhamdulilah, terima kasih banyak buat RSUD Ciereng Subang," ucap Fauzy dan Yuliza.

Tidak berlangsung lama, setelah melangsungkan ijab kabul, Fauzy dan Yuliza yang saat ini sudah sah menjadi suami-istri langsung meninggalkan RSUD Subang. Rencananya, resepsi akan digelar pada 13 Juli 2022 mendatang.

Keluarga di Ciamis Bekuk Pencuri

Pasangan suami istri (pasutri) Herman dan Ai Nurjanah di Desa Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, mengalami luka bacok usai berduel dengan pencuri yang merangsek masuk ke rumahnya, Senin (9/5/2022) dini hari.

Saat orang tuanya melawan maling, Agung yang merupakan anaknya turut membantu memukul pelaku. Satu keluarga ini bahu membahu melumpuhkan hingga menangkap maling tersebut.

Agung, anak pertama Herman, bercerita ia terbangun saat mendengar suara. Kemudian melihat jendela ternyata ada orang yang sedang mencongkel. Awalnya ia mengira bapaknya, namun setelah dilihat ternyata orang lain diduga maling yang kemudian masuk ke rumahnya.

"Maling itu masuk kemudian jalan ke dapur dan ke ruangan lain sambil bawa golok kecil. Lalu saya membangunkan bapak dan ibu di kamar," ungkapnya saat ditemui di Puskesmas Sindangkasih, Senin (9/5/2022).

Tak lama kemudian maling itu kembali ke ruangan tengah dan duel dengan bapaknya. Agung pun mengaku membantu dengan memukul maling tersebut.

"Saya berteriak maling-maling dan sempat juga memukulnya," ungkap Agung.

Ai Nurjanah, ibunya pun turut membantu melumpuhkan maling dengan mencoba memegang dan merampas golok dari pelaku. Namun saat itu pelaku berontak dan tangannya kena sabet golok.

"Saat sedang merebut, tangan saya luka karena sabetan golok," tuturnya.

Sementara itu, Herman yang ditemui di Puskesmas Sindangkasih mengatakan setelah berkelahi, pelaku sempat akan kabur saat sedang ditangkap. Beruntung Herman sigap menjatuhkan pelaku dengan memegang kakinya, lalu mengunci tubuh dan menjepit leher pelaku.

Saat berkelahi, Herman mendapat luka di telinga dan di tangan. Hana yang merupakan anak perempuannya pun sempat membantu dengan memukul pelaku. Tapi Hana sempat mendapat luka cakar di leher oleh pelaku.

Setelah berhasil ditangkap, warga kemudian berdatangan. Herman pun sempat meminta warga mencari tali tambang. Namun menurut Herman, warga terlihat hanya bengong seperti terkesima. Kini kasus tersebut ditangani Unit Jatanras Satreskrim Polres Ciamis.

"Kami sudah mendapat laporan. Ada 3 korban mengalami luka-luka, seorang di antaranya dirawat di Puskesmas. Laporan di Polsek Cikoneng dan ditangani oleh Satreskrim Polres Ciamis," ujar Kasi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalen.

Pejabat Kemenag Korupsi

Pejabat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat Agus Kosasih didakwa telah melakukan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah hingga Rp 7,5 miliar. Agus didakwa mengarahkan pengadaan soal ujian madrasah ke salah satu perusahaan demi mendapatkan cash back atau CSR.

Ulah Agus yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Provinsi Jawa Barat pada 2017 dan 2018 itu terungkap dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Bandung pada Senin (9/5/2022). Agus menjalani sidang perdana dengan materi pembacaan dakwaan atas perkara tersebut.

"Bahwa terdakwa Agus Kosasih menggunakan kesempatannya karena kedudukan selaku ketua KKMI Jawa Barat telah mengarahkan pengadaan soal ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT), penilaian akhir semester (PAS), try out (TO) , Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) untuk dilaksanakan oleh Martin Prawira selaku Direktur CV Mitra Cemerlang Abadi sehingga tidak dilaksanakan oleh para kepala Madrasah," ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar Arnold Siahaan saat membacakan dakwaan.

Perbuatan Agus tersebut dinilai JPU bertentangan dengan petunjuk teknis (juknis) penggunaan dana BOS yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI. Berdasarkan juknis, yang berhak menggunakan dan membelanjakan dana BOS ialah kepala madrasah di masing-masing lingkungan Kemenag Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat.

Akan tetapi dalam praktiknya, Agus justru mengarahkan para KKMI di kabupaten dan kota se-Jabar untuk menggunakan CV Mitra Cemerlang Abadi untuk pengadaan soal ujian tersebut. Dalam perjalanannya, Agus melakukan rapat dengan para ketua KKMI Kabupaten dan Kota se-Jabar terkait penunjukkan perusahaan tersebut.

"Dalam rapat tersebut terdakwa menentukan nilai harga untuk pengadaan soal-soal ujian yang disampaikan ke ketua KKMI kabupaten dan kota se Jabar dengan mengatakan bahwa pihak perusahaan akan memberikan cash back atau CSR sebesar 15-20 persen dari nilai pembayaran pengadaan di masing-masing KKMI Kabupaten dan Kota," kata Arnold.

Adapun nilai yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut yakni:

1. Pengadaan soal PAS Rp 16 ribu per siswa
2. Pengadaan Soal PAT Rp 16 ribu per siswa
3. Pengadaan soal untuk try out Rp 73 ribu per siswa
4. Pengadaan soal UN Rp 73 ribu per siswa

"Bahwa pemberian cash back atau CSR sebesar 15 persen sampai 20 persen yang ditentukan oleh terdakwa berasal dari dana BOS pengadaan soal ujian telah bertentangan dengan petunjuk teknis (juknis) Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI," tutur Arnold.

Duit cash back yang bersumber dari dana BOS tersebut memang diberikan oleh perusahaan ke 26 KKMI se-Jabar dengan total sebesar Rp 6.201.344.420.

Selain cashback yang diberikan ke KKMI di daerah, Agus juga mendapatkan cash back dari perusahaan sebesar Rp 260.774.000. Tak sampai di situ, bendahara KKMI Jabar juga mendapatkan cashback sebesar Rp 1.217.014.000.

"Bahwa akibat perbuatan terdakwa yang telah memperkaya diri sendiri dan orang lain yaitu Martin Prawira mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 7.679.132.420 sebagaimana laporan akuntan publik," kata Arnold.

Agus dianggap bersalah sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 ayat (1) , (2) dan (3) UU nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan pertama.

Agus juga didakwa Pasal 3 ayat (1) Jo Pasal 18 ayat (1) , (2) dan (3) UU nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan kedua.

Polisi Buru Penggorok Ibu Muda

Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penggorok ibu muda satu anak di Bandung Barat. Identitas sosok pelaku sudah dikantongi.
"Ya sekarang masih dikejar," ucap Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan kepada detikJabar via sambungan telepon, Senin (9/5/2022).

Imron menuturkan penyidik sudah mengantongi identitas dari pelaku. Diketahui, pelaku berinisial M ini patut diduga masih mengenal sosok korban bernama Wiwin (30) itu.

"Identitas pelaku sudah kita ketahui, saat ini sedang dalam pengejaran," kata Imron.

Menurut Imron pihaknya telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Satreskrim Polres Cimahi dan unit Reskrim Polsek Padalarang.

"Mohon doanya agar pelaku segera kami tangkap dalam keadaan hidup. Karena jelas pelaku sudah dengan sadisnya melakukan penganiayaan menusuk perut dan menggorok leher," tuturnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial M di Desa Jayamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat tega menggorok mati tetangganya sendiri bernama Wiwin (30). M tega menghabisi nyawa Wiwin diduga karena ajakan menikahnya ditolak oleh korban.

Tragedi berdarah itu terjadi pada Minggu (8/5/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. Tubuh korban yang bersimbah darah baru bisa ditolong warga dan keluarganya pada pukul 11.00 WIB.

"Telah terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Korban dianiaya dengan cara ditusuk perutnya terus lehernya digorok oleh pelaku yang berinisial M," kata Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan, Minggu (8/5/2022).

Saat ditolong warga, Imron mengungkap korban masih dalam kondisi bernapas. Namun sayang, nyawa ibu satu anak ini tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.

"Jam 12 siang korban meninggal dunia," ungkapnya.

Pemain Asli Jabar Bikin Persib Kepincut

Pemain silih berganti mengisi skuad klub kebanggaan orang Sunda, Persib Bandung. Namun, tiap tahunnya, selalu ada pemain lokal asli Jawa Barat yang mengisi skuad 'Maung Bandung'.

Dengan nama besar yang dimiliki, Persib selalu berhasil merekrut pemain-pemain sepak bola bertalenta tiap tahunnya. Bahkan, tak jarang Persib mendatangkan pemain asing mahal hingga pemain lokal berlabel tim nasional.

Musim ini saja, Persib Bandung mendatangkan dua pemain Tim Nasional Indonesia. Mereka adalah Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto yang didatangkan Persib dari Persebaya Surabaya. Selain itu, Persib juga sukses mendatangkan pemain asing yang mengkilap di Indonesia, Ciro Alves untuk mengisi skuad musim depan.

Akan tetapi, di balik perekrutan mentereng, di setiap musimnya ada pemain asal Jawa Barat yang mencuri hati manajemen Persib Bandung. Mereka akhirnya dibalikbandungkeun Persib karena penampilan apiknya di klub lain.

(sud/mso)


Hide Ads