Air bah itu menerjang pemukiman yang mengakibatkan satu tempat wisata terendam banjir, dan lima rumah yang ada di sekitar bibir sungai yang posisinya berada di atas sungai terancam ambruk setelah tanahnya.
Tanah dengan tinggi sekitar 10 meter dan panjang 10 meter itu longsor yang mengikis bagian rumah warga. Menurut Dirman Ketua RT setempat, kejadian itu terjadi saat hujan deras terjadi.
"Kejadian semenjak hujan lebat sore sekitar jam 4 sore, terus saya pantau dari jam 4 sore sampai jam 5 baru kejadian longsor dan banjir bandang," ujar Dirman, di lokasi kejadian, Kamis (05/05/2022).
![]() |
Dirman menjelaskan, dampak dari banjir dan longsor itu dua rumah warga sudah dikosongkan dan tiga lainnya tengah proses evakuasi.
"Yang terdampak ada empat rumah dengan lima KK, 16 jiwa, yang dua KK Udah di evakuasi dipindahkan ke rumah anaknya dengan enam jiwa. Dua udah dikosongkan udah pindah penghuni nya," ungkapnya.
Dilihat di lokasi kejadian, salah satu korban tengah melakukan evakuasi dan renovasi rumah, ia memilih memundurkan bangunan rumah dari bibir sungai itu.
"Kurang lebih lima meter (mundur) , tadinya kan ini musibah ini bukan kali ini doang, udah dari zaman kepala desa ke sana juga udah cuma enggak ada tindakkannya, ini lebih parah, khawatir jadi dimundurin," ucap Wiwit Korban longsor.
Wiwit menjelaskan, sekitar sebelum kejadian hari ini, sebidang tanah terdapat di sekitar jalan namun kini sudah habis tergerus air banjir bandang.
Sementara satu tempat wisata yang berada di bibir sungai terdampak dan sempat terendam banjir. Air menenggelamkan wisata itu dan kini tengah dalam pembersihan.
(bbn/yum)