Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (21/4/2022). Mulai dari pasutri penjaja prostitusi threesome di Tasikmalaya hingga respons keluarga Handi-Salsa soal tuntutan seumur hidup Kolonel Priyanto.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Kata MUI Jabar soal Habib Bahar yang Mualafkan Napi
Aksi Habib Bahar bin Smith memualafkan narapidana selama dipenjara menuai pujian. Selain hakim, pujian juga diutarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya bagus lah. Jadi dakwah bisa dimana saja ada," ucap Ketua MUI Jabar KH Rachmat Syafei kepada detikJabar, Kamis (21/4/2022).
Menurut Rachmat sikap Habib Bahar yang memualafkan napi patut dicontoh. Meski Bahar berstatus tahanan, sambung dia, aktivitasnya dalam beragama perlu diapresiasi.
"Siapapun sekarang dalam kapasitasnya sebagai habib dan dai ya bagus. Eggak apa-apa (sebagai tahanan). Dalam posisi apapun berkaitan dengan hukum, dakwah ya enggak apa-apa," tutur dia.
Rachmat mengatakan di penjara juga napi banyak mendapatkan pembinaan. Selain oleh petugas, pembinaan juga tak jarang dilakukan oleh sesama napi.
"Napi juga dilatih dengan lainnya ini dengan pendekatan agama. Jadi antar napi komunikasi dilatih ya biasa dipenjara tempat pembinaan juga, jadi kesempatan juga. Kan tidak dilarang oleh Undang-undang," katanya.
Pasutri Penjaja Prostitusi Threesome di Tasikmalaya
Sepasang suami istri di Tasikmalaya menjajakan prostitusi yang tak lazim. Mereka menjajakan hubungan seks tiga orang (threesome) dan bertukar pasangan (swinger).
Beberapa fakta terkuat dalan kasus yang terbongkar itu. Bisnis haram ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Namun, bisnis ini sekarang terpaksa berhenti setelah D dan J ditangkap aparat dari Polres Tasikmalaya.
"Ini berjalan pengakuannya 4 bulan," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo di Mapolres Tasikmalaya, Rabu (20/4/2022).
D mengaku sakit hati dengan sang istri. Sebab, perempuan yang sudah 15 tahun jadi istrinya itu berkali-kali selingkuh.
"Dari keterangan pelaku (D), ini awalnya istrinya (J) berselingkuh, ketahuan suaminya (D). Keterangan dari suaminya, daripada selingkuh, mereka melakukan perbuatan ini dan mereka memiliki perilaku seks menyimpang," kata Dian Purnomo.
Pengakuan ini dibenarkan D di hadapan wartawan. D mengaku sakit hati jadi alasan di balik aksi nekatnya tega menjual sang istri kepada pria lain untuk dinikmati.
"Tadinya sakit hati karena dia sering selingkuh," ujar D.
Setelah berkali-kali selingkuh, D geram. Dia akhirnya mencetuskan ide untuk menjalankan bisnis esek-esek.
"Sudah empat kali (selingkuh), terus kata saya, kenapa begini terus? Kalau mau udahan, ya udah. Kalau mau gitu (berhubungan dengan laki-laki lain) mah di depan saya aja," ujarnya.
Aksi keduanya kini harus berakhir. Keduanya ditangkap di salah satu hotel di kawasan Singaparna pada Senin (18/4/2022). Saat itu, D hendak mengantar J untuk meladeni pria hidung belang.
"Ini merupakan tindak pidana kejahatan terhadap kesusilaan dengan cara menjadikan perbuatan cabul sebagai pencaharian atau kebiasaan dan untuk mendapatkan keuntungan yang dilakukan D terhadap istrinya J," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo.
Misteri Sopir 'Ngedrift' di Bandung
Sosok pengemudi mobil yang nge-drift sampai menabrak pejalan kaki di jalanan Kota Bandung masih misterius. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku aksi liar tersebut.
"Masih diselidiki. Proses penyelidikan/penyidikan dilakukan oleh Satlantas Polrestabes Bandung Subnit tengah. Perkembangan akan dilaporkan," ucap Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Ariek Indra Sentanu via pesan singkat, Kamis (21/4/2022).
Sosok pengemudi sendiri sejauh ini belum diketahui identitasnya. Begitu juga nomor kendaraan mobil sedan berwarna hitam itu. Sebab, usai aksi liar itu, pengemudi tancap gas dan kabur meninggalkan lokasi.
"Intinya sedang diselidiki," kata dia.
Sebelumnya sebuah mobil melaju ugal-ugalan di Bandung bahkan sampai ngedrift. Akibatnya, salah seorang warga menjadi korban luka ringan akibat ulah pengemudi itu.
Aksi liar pengemudi itu terekam kamera CCTV yang videonya viral di media sosial. Sebagaimana dilihat pada Rabu (20/4/2022), terlihat sebuah mobil sedan berwarna hitam melaku kencang.
Saat ada belokan, mobil tersebut ngedrift dan membantingkan kemudi ke arah belokan tersebut. Aksi pengemudi membuat beberapa orang yang sedang berdiri kaget.
Dalam video, sejumlah orang itu langsung mengerubungi pengemudi mobil tersebut dan salah satunya terjatuh. Pria yang terjatuh, terlihat terlindas saat mobil mundur.
Informasi dihimpun, insiden tersebut terjadi di Jalan Wastukencana, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/4/2022).
Respons Keluarga Handi soal Tuntutan Kolonel Priyanto
Kolonel Priyanto dituntut hukuman bui seumur hidup dalam aksi kejinya membunuh sejoli Handi-Salsabila. Keluarga merasa kecewa dengan tuntutan tersebut.
Tuntutan tersebut dibacakan oditur militer Kolonel Sus Wirdel Boy di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kamis (21/4/2022).
"Menuntut agar majelis hakim yang memeriksa mengadili perkara menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana, penculikan menyembunyikan mayat," kata oditur militer Kolonel Sus Wirdel Boy di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2022).
Tuntutan jaksa tersebut ditanggapi keluarga Handi. Agan Suryati, ibunda Handi mengatakan, dia tidak setuju tuntutan hukuman yang disampaikan oditur.
"Tidak, tidak puas. Saya minta hukuman mati," ucap Agan saat dikonformasi, Kamis (21/4/2022).
Agan mengatakan, tindakan yang dilakukan Priyanto berakibat fatal terhadap keselamatan anaknya, Handi. Dia meminta agar Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman bagi para pelaku, khususnya Priyanto.
"Kan sudah terbukti salah, itu saja," ungkap Agan.
Priyanto sendiri diketahui dijerat berbagai pasal berlapis. Selain dituntut hukuman penjara seumur hidup, Priyanto juga dituntut dipecat dari kesatuan.
Menanti Sanksi ASN Gebrak Ambulans
Aksi oknum ASN Sudirman menghentikan dan menggebrak ambulans yang melintas di Jalan Raya Cikembar, Kabupaten Sukabumi berbuntut panjang. Oknum ASN tersebut masih harus menghadapi pemeriksaan berujung sanksi terkait aksi tidak terpuji yang dilakukannya.
Hal itu diungkap Wakapolres Sukabumi Kompol Bimo Moernanda kepada awak media di Mapolres Sukabumi. Saat ini proses pemeriksaan terhadap Sudirman masih dilakukan pihaknya. Tindakan berupa sanksi juga akan diberikan.
"Menyangkut kejadian kemarin dari anggota kita yang menghentikan ambulans kita sudah melaksanakan pemanggilan dan sedang dalam pemeriksaan. Setelah itu kami segera melakukan tindakan sanksi lebih lanjut," ungkap Bimo, Kamis (21/4/2022).
Bimo juga mengungkap antara oknum tersebut dengan sopir ambulans dan keluarga pasien sudah bertemu dan saling meminta maaf. Namun hal itu tidak menyurutkan tindakan disiplin kepada oknum tersebut.
"Yang bersangkutan sudah minta maaf kepada sopir dan penumpangnya kemarin yang di ambulans sudah ada musyawarah dan minta maaf dari yang bersangkutan namun begitu tetap tindakan disiplin kita tetap berlanjut. Yang bersangkutan ini statusnya Pegawai Negeri Sipil pada Polri di Polres Sukabumi," jelas Bimo.
Terkait kronologi lengkap, Bimo mengatakan pihaknya masih memintai keterangan dari kedua belah pihak. Pihak RSUD Jampang Kulon juga sudah mendatangi kepolisian dan memberikan penjelasan tidak akan ada aksi lanjutan dari sopir ambulans.
"Kronologi masih kita periksa semuanya bagaimana yang bersangkutan masih kita periksa juga. Dari pihak rumah sakit menjelaskan bahwa yang bersangkutan sudah minta maaf dan ada kesepakatan dari dua dua belah pihak dan menjelaskan tidak akan ada demo ambulans ke sini dan lain sebagainya (pihak RS) menjelaskan seperti itu saja," tandas Bimo.
Direktur RSUD Jampang Kulon Rochadi, menjelaskan pihaknya menyerahkan seluruh proses kepada pihak kepolisian. Ia juga berharap kedepan tidak adalagi persoalan serupa terulang lagi.
"Sesuai dengan tupoksinya bahwa yang bersangkutan adalah tenaga yang bekerja di Polres, jadi semuanya diselesaikan dengan aturan yang ada oleh kepolisian. Saya telah berkoordinasi dan mudah-mudahan pengalaman kejadian ini bisa menjadi pengalaman buat kita semua, pelajaran buat kita semua bahwa ambulans itu memang prioritas baik oleh pejabat, maupun oleh masyarakat itu bisa didahulukan, bahwa kondisi pasien yang gawat darurat untuk dibawa ke rumah sakit harus dibuka (jalan)," beber Rochadi.
(bba/mso)