IAIN Cirebon Diminta Serius Selesaikan Kekerasan Seksual oleh Dosen

IAIN Cirebon Diminta Serius Selesaikan Kekerasan Seksual oleh Dosen

Ony Syahroni - detikJabar
Kamis, 21 Apr 2022 19:30 WIB
Poster
Ilustrasi kekerasan seksual. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Cirebon -

Women Crisis Center (WCC) Mawar Balqis Cirebon Ikut menyoroti kasus dugaan kekerasan seksual di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang melibatkan oknum dosen.

Menurut catatan WCC Mawar Balqis, kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan, seperti di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, bukan kali pertama terjadi.

"Memang bukan kali pertama ada kasus di lembaga pendidikan. Jadi menurut kami, ini adalah hal yang memang perlu sangat sikapi. Mungkin sekarang baru mencuat. Tapi kami lembaga layanan sudah sering mendapat pengaduan seperti itu," kata Manajer Program WCC Mawar Balqis Cirebon, Sa'adah, Kamis (21/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya saja, karena kami lembaga layanan, punya kode etik dalam prinsip pendampingan, sehingga ruang gerak advokasi kita itu fokusnya terhadap korban. Jadi kita fokusnya ke korban," ucap dia.

Menurut Sa'adah, mencuatnya kasus dugaan kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, sangat dimungkinkan adalah buah dari keberanian korban untuk melapor atau menyampaikan kejadian yang dia alami.

ADVERTISEMENT

Sebab, kata dia, sejauh ini tidak sedikit korban-korban dari kasus kekerasan seksual yang memilih diam ketimbang berbicara ataupun melapor. Baik karena alasan takut, malu dan lain sebagainya.

"Di WCC Mawar Balqis, misal kasus kekerasan seksual ada 90, itu yang masuk ke ranah hukum itu paling hanya beberapa persen saja. Itu karena memang korbannya enggak berani untuk speak up," bebernya.

"Mungkin mereka takut kalau keluarganya tahu. Makanya kita juga menggulirkan isu kalau kekerasan seksual yang dialami korban bukanlah aib. Dan penguatan itu juga kita berikan kepada pihak keluarga," katanya.

Sementara, terkait dengan kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, ia berharap pihak kampus dapat serius menangani kasus tersebut. Ia menilai, akan menjadi prestasi tersendiri bagi pihak kampus maupun Rektor ketika dapat menyelesaikan kasus ini dan menjamin hak-hak korban.

"Mudah-mudahan ada kebijakan yang benar-benar memihak kepada para korban. Kita berharapnya ada fokus untuk korban," kata dia.

Seperti diketahui, kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan oknum dosen terjadi di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Saat ini, oknum dosen yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswi itu telah dijatuhi sanksi berupa pencopotan jabatan.

Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan oknum seorang dosen ini, hanya satu dari sekian kasus yang terjadi di lingkungan kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Saat ini, dewan etik yang telah dibentuk dan disahkan oleh Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon juga sedang melakukan pendalaman terhadap kasus dugaan kekerasan seksual antar mahasiswa. Dalam waktu dekat dewan etik akan memutuskan hasilnya sebagai rekomendasi kepada Rektor untuk ditindaklanjuti.




(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads