Aksi Sudirman, ASN Polri yang berdinas di Polres Sukabumi menghalangi dan menggebrak ambulans yang melaju di Jalan Raya Cikembar memantik rasa solidaritas sejumlah pengemudi ambulans, yang tergabung dalam organisasi Paguyuban Unit Ambulans Sukabumi (PUAS).
Malam tadi, puluhan sopir ambulans mendatangi salah satu klinik di Kecamatan Warungkiara yang menjadi lokasi pertemuan antara Sudirman dengan Irfan Fadilah, sopir ambulans RSUD Jampang Kulon. Mereka sepakat aksi tidak terpuji yang dilakukan Sudirman diserahkan ke ranah hukum.
"Malam kita pergerakan kebetulan kita menuju kediaman pembina kita di situ, sopir dari RSUD Jampang Kulon singgah dulu di sana kebetulan langsung si oknumnya juga merapat. Kami datang ke sana karena untuk menahan aksi solidaritas yang datang dari luar wilayah seperti dari Bogor, Cianjur, Purwakarta, Banjar, karena semalam sampai perbatasan kita tahan," kata Gunawan, Sekretaris PUAS saat dihubungi detikJabar, Kamis (21/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gunawan, dalam pertemuan malam tadi dihadiri personel kepolisian. Kasus tersebut juga akan ditangani oleh Propam Polres Sukabumi. Pihaknya juga berharap kasus tersebut dibuka terang benderang oleh pihak kepolisian.
"Kasusnya sudah ditangani Kasi Propam Polres, malam kita sampaikan di video ada gerakan tangan oknum kepada driver, kemudian maksud dia menyebut dari kepolisian, kita ingin ini tuntas maksud beliau mengaku polisi sedangkan dia seorang ASN itu apa dan gerakan tangannya juga apa?," ujar Gunawan.
"Keinginan kita jangan sampai terjadi, karena kita bermitra dengan kepolisian, kita sudah pelatihan safety riding, kita sudah tahu kapan menyalakan tanda kedaruratan dan tidak. Hal serupa jangan terjadi kembali kepada seluruh driver di Sukabumi maupun lokasi lain," kata Gunawan melanjutkan.
Gunawan mengatakan, puluhan sopir yang datang lengkap membawa unit ambulans mereka mencapai puluhan orang.
"Yang datang malam tadi itu sekitar 30 unit ambulans, sopirnya sekitar 40 sampai 50 orang, (pertemuan) di klinik Ami Medika Warungkiara. Update terakhir malam tadi sekarang di proses menunggu dari manajemen RSUD Jampang Kulon, katanya mohon dipercayakan ke pihak rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu Indra Permana Ketua organisasi Ambulans Sukabumi Bersatu (ASB) berharap kasus itu dibawa ke ranah hukum, namun menurutnya hal itu diserahkan kepada manajemen rumah sakit yang menaungi sopir itu bekerja.
"Kalau saya kejadian seperti itu sebagai sesama sopir, tentu prihatin ya, rasa kemanusiaan sesama teman kami emosi. Hanya di balik itu kan ada proses hukum ya kita ikuti saja proses hukum. Bicaranya bukan organisasi tapi bicara sesama sopir," ungkap Indra.
"Kalau buat kita, ikuti proses mendukung dengan upaya hukum, tapi tergantung dari manajemen rumah sakit, pihak RS yang maju, kita hanya solidaritas saja. Jangan sampai terjadi Haji Dirman yang lainnya. Untuk kejadian ini kita tahan jangan sampai ikut masuk, kalaupun ada nanti perwakilan saja," ujar Indra menambahkan.
(sya/yum)