Produksi Sampah Kota Tasik Bertambah 70 Ton Sehari di Bulan Ramadan

Produksi Sampah Kota Tasik Bertambah 70 Ton Sehari di Bulan Ramadan

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 20 Apr 2022 16:30 WIB
Tumpukan sampah di Tasikmalaya.
Tumpukan sampah di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Sepanjang bulan Ramadan produksi sampah di Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan tingkat konsumsi masyarakat di bulan Ramadan menjadi pemicu meningkatnya produksi sampah di Kota Tasikmalaya.

"Di bulan Ramadan produksi sampah bertambah 70 ton," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Deni Diyana, Rabu (20/4/2022).

Dia menjelaskan pada hari-hari biasa produksi sampah di Kota Tasikmalaya berada di kisaran 200 ton. Sementara di bulan Ramadan menjadi 270 ton per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini menurut Deni menuntut petugas kebersihan bekerja ekstra. Penambahan 70 ton sampah per hari itu membuat frekuensi angkutan sampah ke tempat pembuangan sampah akhir bertambah.

"Ramadan produksi sampah naik. Pola hidup masyarakat menjadi konsumtif. Beli makanan takjil bungkusnya jadi sampah, beli baju bungkusnya jadi sampah," kata Deni.

ADVERTISEMENT

Peningkatan produksi sampah ini juga akan terus bertambah sampai hari raya Idul Fitri. Karena menjelang Lebaran konsumsi masyarakat semakin tinggi.

Sampah Pemicu Banjir

Selain itu Deni juga menjelaskan musibah banjir yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kota Tasikmalaya pada akhir pekan lalu, salah satunya disebabkan oleh sumbatan sampah di saluran-saluran air.

"Iya makanya tak bosan kami imbau masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan. Ketika saluran-saluran air tersumbat sampah, ya pasti banjir," kata Deni.

Setelah banjir, Deni mengatakan pihaknya langsung melakukan pembersihan di beberapa titik. "Segala macam sampah ada. Ada yang membuang ban bekas, helm, kayu dan lain-lain. Pantas saja selokan atau saluran itu jadi tersumbat hingga akhirnya meluap dan banjir," kata Deni.

Selama tiga hari sejak kejadian banjir, Deni mengatakan pihaknya mengerahkan petugas untuk mengangkut sampah yang diangkat dari sungai atau saluran air.

"Memang pembersihan itu sempat ramai di media sosial. Terutama pembersihan di sungai Cibadodon Kecamatan Cihideung, karena sampahnya aneh-aneh. Ada yang buang ban mobil, potongan kursi, helm, bantal. Jadi wajar saja banjir. Mudah-mudahan ini ada hikmahnya, membuat masyarakat jadi lebih tertib membuang sampah," papar Deni.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads