Manajemen Ungkap Pemicu Banjir Terjang RSUD dr Soekardjo

Kota Tasikmalaya

Manajemen Ungkap Pemicu Banjir Terjang RSUD dr Soekardjo

Faizal Amiruddin - detikJabar
Jumat, 15 Apr 2022 22:59 WIB
RSUD dr Soekarjo Tasikmalaya kebanjiran, pasien pun kelabakan
Banjir di ruang RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya terendam banjir, Jumat (15/4/2022). Pihak manajemen rumah sakit plat merah itu langsung melakukan penanganan.

"Sudah dilakukan penanganan, tadi kami rapat darurat dengan manajemen, dewan pengawas dan hadir pula Ketua Komisi IV DPRD," kata Dewan Pengawas RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Undang Sudrajat.

Undang menjelaskan sejak pukul 21.00 WIB banjir sudah surut. Saat ini pihaknya sudah membereskan sisa banjir, termasuk sterilisasi ruangan dengan menyemprotkan disinfektan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga sedang mengupayakan evakuasi pasien penghuni ruangan yang terdampak banjir. Kami utamakan dulu pasien yang dianggap urgent misalnya pasien di ruangan bayi," ucap Undang menuturkan.

ADVERTISEMENT

Proses evakuasi atau pemindahan pasien juga disesuaikan dengan ketersediaan ruangan rawat inap yang aman dari banjir. Dia menjelaskan ada 55 pasien yang ruangannya terendam banjir.

"Di ruang Aster ada 11 pasien, ruang Mawar ada 9 pasien, ruang bersalin 8 pasien dan di ruangan bayi ada 35 pasien," kata Undang.

Mengenai penyebab banjir, Undang menjelaskan, posisi sebagian bangunan rumah sakit itu memang berada di bawah atau lebih rendah dari Sungai Cimulu yang berada di samping rumah sakit. "Jadi posisi sungai dan rumah sakit itu lebih tinggi sungai. Ketika hujan deras, genangan air di rumah sakit tak bisa terbuang, yang ada malah air sungai balik ke sini," ujar Undang.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Titie Purwaningsari mengatakan banjir yang terjadi malam ini sebenarnya merupakan banjir langganan. Setiap hujan deras pasti terjadi genangan.

"Sebenarnya banjir ini sudah mulai terjadi sejak tiga tahun lalu. Persisnya saya kurang tahu, tapi secara awam biasanya penyebab utama adalah karena lagi ada pembangunan gedung baru yang mungkin gorong-gorong atau serapan airnya menjadi kurang besar atau kurang luas," ucap Titie.

Dia mengakui masalah ini mengganggu kualitas pelayanan dan menjadi bahan evaluasi bagi RSUD dr Soekardjo. "Memang secara layanan pasti terganggu dan juga beberapa alat yang penting bisa saja kena dampaknya. Ini memang salah satu PR (pekerjaan rumah( terbesar dari RSUD dr Soekardjo. Solusinya memang sedang kita benahi," kata Titie menjelaskan.

Keterbatasan Dana

Belum lama ini pihak manajemen telah menurunkan tim teknis untuk mengatasi banjir ini. Yaitu mengecek seluruh gorong-gorong dan saluran air untuk dibersihkan.

"Kalau hujannya sejam tak ada banjir. Karena kali ini lebih dari sejam, maka banjir lagi. Ke depan ya salah satunya kita akan lakukan kembali pembersihan saluran air. Tapi itu memang tak menuntaskan akar masalahnya," ujar Titie menegaskan.

Pihak manajemen RSUD dr Soekardjo ingin membenahi masalah ini secara tuntas. Tapi ada banyak kendala yang dihadapi, termasuk keterbatasan anggaran.

"Kendalanya adalah keterbatasan dana. Sehingga banyak planing yang sudah kita susun tapi ada kendala itu, maka harus pelan-pelan dan sedikit-sedikit menatanya. Ya sedikit-sedikit itu memang dampaknya seperti yang terjadi hari ini," tutur Titie.

(bbn/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads