Jabar Sepekan: H Endang Beli Mobil Pake Duit Koin-Anggota DPRD 'Ngamuk' di Rapat

Jabar Sepekan: H Endang Beli Mobil Pake Duit Koin-Anggota DPRD 'Ngamuk' di Rapat

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 10 Apr 2022 19:30 WIB
H Endang (62) pengusaha jembatan perahu yang viral membeli mobil pajero dengan uang koin.
H Endang beli mobil pakai uang koin (Foto: Yuda Febrian Silitonga/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa selama sepakan di Jawa Barat (Jabar) menghebohkan masyarakat. Di Karawang, ada H Endang yang membeli mobil menggunakan uang koin. Kemudian, ada pria Cianjur yang merakit pesawat.

Berikut rangkuman detikJabar tentang peristiwa yang menghebohkan masyarakat selama sepekan:

H Endang Beli Mobil Pakai Uang Koin

H Endang membawa uang koin pecahan Rp 500 untuk membeli satu unit mobil seharga setengah miliar rupiah di sebuah dealer di Karawang. Uang tersebut dibawa dalam ribuan kantong plastik yang bila ditimbang berat akumulasinya mencapai satu ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi satu kantong itu Rp 100 ribu, dan beratnya kurang lebih 6 kilogram, jadi hampir satu ton beratnya," ungkap Endang, Kamis (7/4/2022).

Endang mengatakan, mobil yang dibeli dengan cara nyeleneh itu akan dipersembahkan sebagai hadiah ulang tahun ke-58 istrinya, Siti Suwarni (58). Ia pun sengaja membawa istrinya untuk melihat mobil apa yang diinginkan.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan istri saya kemarin ulang tahun ke 58 dan pengen punya mobil, jadi saya beliin sebagai kado juga," kata pria dengan nama lengkap Muhamad Endang Junaedi.

Uang receh yang dibawanya berjumlah Rp 133 juta didapatkan selama 4 bulan dari penghasilan penyediaan jasa penyeberangan jembatan perahu yang sempat viral. Pasalnya, usaha itu membuatnya bisa mengantongi duit sebanyak Rp 25 juta per hari.

"Totalnya itu Rp 133 juta dan sisa kekurangan uangnya paling nanti ada sebagian pakai uang kertas. Uang receh itu hasil 4 bulan dari jembatan perahu," katanya.

Untuk harga mobil sendiri ia mengaku membeli dengan harga lebih dari setengah miliar Rupiah, atau tepatnya Rp 606 juta.

"Tadi saya sudah pilih mobil pajero sport warna hitam, harganya tadi tuh Rp 606 juta jadi paling nanti sisanya ada sebagian uang receh dan sebagian nanti pakai uang kertas," ucapnya.

Anggota DPRD 'Ngamuk' Gulingkan Meja

Sebuah video yang memperlihatkan aksi seseorang menggulingkan meja saat rapat viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik itu diunggah oleh akun Facebook bernama Mas Rio.

Dilihat detikJabar, Kamis (7/4/2022), dalam video itu menampilkan seorang pria berbaju putih nampak sedang berdebat dengan nada emosi. Hanya beberapa detik bicara, pria itu langsung menjungkalkan meja yang ada di hadapannya.

Peristiwa itu diduga terjadi pada saat sidang paripurna DPRD Kuningan. Dalam teks video juga menjelaskan bahwa pria berbaju putih yang menjungkalkan meja itu adalah Ketua Fraksi Gerindra Bintang bernama Toto Tohari.

Setelah menjungkalkan meja pria yang berbaju putih itu langsung keluar ruangan dan membuat suasana ruangan menjadi gaduh. "Tenang-tenang (suara tidak terdengar) teman-teman," ucap suara dalam video yang berusaha menenangkan suasana.

Viralnya video tersebut membuat warganet turut mengomentari aksi yang dilakukan oleh pria yang berbaju putih itu. Bahkan salah satu warganet yang mengomentari video tersebut sampai mengutip kata-kata almarhum Gus Dur, karena miris melihat aksi tersebut.

"Jadi ingat kata Gus Dur, anggota DPR sama dengan anak2 TK," komentar akun Sri Hidayati.

"Benar kata Guru Bangsa Kyai Gus Dur.. anngota dewan itu sifatnya kayak anak TK," diamini akun Siti Fatimah.

"Memalukan aja kelakuan mereka," tulis akun Tribudi Setyarini lanjut berkomentar.

Saat dikonfirmasi Wakil Ketua DPRD Kuningan sekaligus Ketua DPC partai Gerindra, Dede Ismail membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya peristiwa itu terjadi pada Rabu (6/4) kemarin saat DPRD Kuningan sedang menggelar sidang paripurna pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

"Iya betul. Pas kemarin," kata Dede Ismail dihubungi detikJabar.

Viral! Sopir Bus Trans Metro Pasundan Diancam Preman

Aksi premanisme menyasar sopir Trans Metro Pasundan koridor III (TMP) BEC-Baleendah di Jl Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada Jumat (8/4/2022).

Dalam potongan video yang diterima detikJabar, terlihat seorang lelaki bertopi masuk ke dalam bus sambil membentak-bentak sang sopir. Aksi ini pun menjadi viral di media sosial.

"Berhenti! masuk pool ya, kalau enggak gue habisin. Gua kasih tahu ya, sudah tiga kali saya kasih tahu seenaknya aja langsung masuk pool," teriak pria bertopi tersebut.

Sang sopir terlihat gelagapan menghadapi preman tersebut, sang sopir terlihat memberikan jawaban, namun suaranya tak begitu terdengar jelas. Sementara itu, para penumpang hanya terdiam sambil melirik penasaran kepada preman dan sopir yang diancam tersebut.

Tak memakan waktu lama, pihak kepolisian langsung menangkap pelaku premanisme berinisial E (63) tersebut. Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan setelah adanya kejadian viral tersebut.

"Dari situ Polisi melakukan kegiatan penyelidikan dan serangkaian mencari informasi kepada para saksi, sehingga di dapatkan informasi bahwa kejadian ini terjadi di Kecamatan Bojongsoang, di Jalan antara Bojongsoang dengan Buah Batu, kejadian pada tanggal 8 April 2022 pukul 10.30 WIB," ujar Kusworo saat press rilis di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/4/2022).

Pihaknya menjelaskan tersangka melakukan hal tersebut secara sendiri. Bahkan, kata dia, tersangka hanya melakukan ancaman verbal saja untuk menyakiti sopir.

"Tidak ada, hanya berupa ancaman kekerasan saja, itu pun sudah termasuk rangkaian unsur dalam pasal 335 KUHP, yang bersangkutan melakukan tindakannya sendirian," ucapnya.

Kusworo mengungkapkan tersangka melakukan ancaman tersebut selama 3 kali. "Menurut keterangan yang bersangkutan, dia telah melakukan perbuatannya selama tiga kali diantaranya yang ada di baleendah, artinya dalam waktu yang sama," pungkasnya.

Pria Cianjur Lulusan SD Rakit Pesawat

Ujang Elan Kusmana (42) warga Desa Hergamanah Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur berhasil membuat pesawat terbang rakitan. Pria pemilik bengkel kecil ini ternyata hanya lulusan sekolah dasar.

Pria yang sudah memiliki tiga anak ini mengaku sempat mengenyam pendidikan di bangku SMP, namun tidak sampai selesai.

"Kalau ijazah yang resmi hanya sampai SD. Kalau SMP tidak tamat," kata dia saat ditemui di bengkelnya, Senin (4/4/2022).

Faktor ekonomi yang membuatnya tidak bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Keluarga saya kekurangan, jadi tidak bisa menyekolahkan hingga SMP, SMA, apalagi hingga perguruan tinggi," ungkapnya.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Leo ini tak patah semangat untuk belajar. Ia tetap menyempatkan diri untuk belajar melalui buku, bahkan hingga usianya menginjak 40 tahu pun kebiasaannya membaca tak pernah ditinggalkan.

"Ya karena tidak bisa sekolah formal, saya berusaha belajar dengan membaca buku. Kalau dapat uang, saya tabungan untuk beli buku. Kebiasaan itu sampai dewasa, saya belajar elektro, mesin, dan sekarang bikin pesawat pun belajar dari buku," tuturnya.

"Kalau sekarang selain baca buku, belajar juga dari internet," tambahnya.

Semangatnya dalam belajar membuat dia sukses dalam menjalankan berbagai usahanya, mulai dari bengkel, hingga usaha lainnya. Bahkan kini dia dapat menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

"Anak saya yang paling besar sekarang sekolah pelayaran di Cirebon," tuturnya.

Leo menambahkan, saat ini dirinya juga terus menyempurnakan pesawat rakitannya. Dia terus mempelajari berbagai hitungan untuk dapat menerbangkan oesawat ketiganya itu secara sempurna.

"Saya sudah gagal di pesawat pertama, kemudian di pesawat kedua bisa dibilang berhasil menerbangkan hingga jarak ratusan meter selama puluhan detik. Tapi di pesawat ketiga ini saya ingin benar-benar sempurna bisa terbang lama," ungkapnya.

Rencananya, pesawat rakitannya diuji coba dalam waktu dekat, mulai dari daya angkat hingga tenaga yang dihasilkan.

"Rencananya mau tunggu dulu dari Fasida, kalau memang tidak ada datang juga saya akan ujicoba sendiri. Pesawat ini juga bukan untuk komersil, tapi untuk pribadi dan ini sekadar hobi," ucap dia.

(sud/mso)


Hide Ads