Viral Anggota DPRD Kuningan Gulingkan Meja, Ini Kata Pakar Unpad

Viral Anggota DPRD Kuningan Gulingkan Meja, Ini Kata Pakar Unpad

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 09 Apr 2022 04:05 WIB
Viral anggota DPRD Kuningan jungkalkan meja saat sidang paripurna berlangsung
Viral anggota DPRD Kuningan jungkalkan meja saat sidang paripurna berlangsung (Foto: Istimewa)
Bandung -

Aksi tak terpuji dilakukan anggota DPRD Kuningan. Saat menggelar rapat paripurna pada Rabu (6/4/2022) kemarin, seorang anggota DPRD Kuningan menggulingkan meja di tengah-tengah berlangsungnya rapat.

Video detik-detik aksi tak terpuji itu pun viral di media sosial. Diketahui, anggota DPRD Kuningan tersebut merupakan Ketua Fraksi Gerindra Bintang bernama Toto Tohari.

Aksi tak terpuji anggota DPRD Kuningan itu mengundang komentar dari banyak pihak. Termasuk Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Profesor Muradi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muradi mengatakan apa yang dilakukan Toto Tohari tidak selaras dengan budaya Bangsa Indonesia yang dikenal santun dalam segala hal. Terlebih yang bersangkutan merupakan wakil rakyat.

"Kalau mau dikaitkan dengan budaya kita, cara menolak itu seharusnya enggak boleh melakukan itu, karena menyangkut soal dia kan dianggap sebagai wakil rakyat yang punya nilai. Saya kira perlu dijaga. Salah satunya soal etika," kata Muradi saat dihubungi detikJabar, Jumat (8/4/2022).

ADVERTISEMENT

Muradi sendiri menyayangkan aksi anggota DPRD Kuningan tersebut. Seharusnya kita dia, hal itu tidak terjadi. Pasalnya seorang anggota dewan selalu mendapat bimbingan teknis (bimtek) saat baru menjabat.

Ia juga meminta adanya tanggung jawab dari partai politik dari anggota DPRD itu. Muradi mengungkapkan partai seharusnya bisa mengedukasi kadernya yang duduk di parlemen.

"Kalau mau dikaitkan dengan perilaku, kembali lagi soal tanggung jawab partai. Partai harus mengedukasi kadernya agar berperilaku etis dan menghormati entitas kelembagaan karena rapat paripurna di DPRD itu kan rapat tertinggi yang dihadiri semua fraksi," ungkapnya.

Masih kata Muradi, dengan perilaku tersebut publik akan busa sendiri menilai bagaimana kelakuan wakilnya. Bahkan hal itupun bisa berdampak pada nasib partai di momen Pemilu mendatang.

"Publik bisa menilai apakah orang-orang ini boleh dipilih lagi di 2024. Artinya akan rugi partai politik kalau dia tidak mengedukasi kadernya untuk bersikap etis dan memiliki manner (tata krama) yang baik," tegasnya.

Muradi sendiri mengharapkan adanya sanksi dari partai maupun badan kehormatan dewan atas apa yang dilakukan Ketua Fraksi Gerindra Bintang DPRD Kuningan tersebut.

"Kalau saya berharap ada teguran, bisa dari fraksi atau partai sendiri atau dari badan kehormatan dewan. Ini bukan soal meja yang rusak, meja mah bisa diganti tapi kalau perilaku susah," pungkasnya.

(bba/yum)


Hide Ads