Ketua fraksi Gerindra Bintang, Toto Tohari 'mengamuk' di ruang sidang paripurna DPRD Kuningan, Jawa Barat. Meja di ruangan itu jadi sasaran Toto saat melampiaskan emosinya.
Insiden penggulingan meja itu terjadi di sela kegiatan sidang paripurna pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang berlangsung pada 6 Maret 2022 kemarin.
Ketua DPC partai Gerindra, Dede Ismail menyampaikan insiden itu terjadi karena pihaknya menduga ada kejanggalan dalam paripurna pemilihan AKD itu. Pasalnya, pihaknya telah mengendus kejanggalan pemilihan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perlu diketahui bersama, bahwa di papan board sudah ada 5 nama, yang mungkin lupa dihapus, karena kecerobohan koalisi mereka. Jadi sudah ada 5 nama yang dipersiapkan oleh mereka. Mereka sudah mengonsep semua itu, dan menghalalkan segala cara," kata Dede Ismail kepada detikJabar, Jumat (8/4/2022).
"Makanya kita sudah share semua hasil kocok ulang sebelum paripurna, mereka semua terdiam. Isinya sama semua. Termasuk yang di papan board itu sama persis," ujar dia.
Menurut Dede Ismail, sikap yang dilakukan oleh pihaknya adalah hal yang lumrah dalam berpolitik. Kata dia, sikap itu merupakan salah satu bentuk perlawanan atas perlakuan tidak adil dalam sidang tersebut.
"Saya kira itu dinamika dalam politik hal yang lumrah dan bisa. Kenapa karena di sana terlihat nampak bahwa koalisi versi mereka ini sangat rakus, untuk mengambil posisi di pimpinan Alat Kelengkapan komisi dan alat kelengkapan Dewan (AKD) yang lain," papar dia.
Disampaikan dia, insiden ini juga bisa menjadi pendidikan politik bagi masyarakat. Bahwa sikap politik yang dilakukan oleh kubu oposisi adalah suatu tindakan yang kotor.
"Ini menjadi pendidikan politik dari Fraksi kami kepada masyarakat. Inilah lelucon, inilah dagelan, inilah ludruk yang diperankan oleh 6 fraksi tersebut. Mereka menghalalkan segala cara mengambil hak dari Fraksi lain atau anggota DPR yang lain dengan menonjolkan kekuatan koalisi dan jumlah kursi," ungkapnya.
(yum/bbn)