Kapolres Janji Usut Aksi Represif Anggotanya Saat Demo Mahasiswa Sukabumi

Kapolres Janji Usut Aksi Represif Anggotanya Saat Demo Mahasiswa Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 07 Apr 2022 21:15 WIB
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Polres Sukabumi Kota. Mereka menuntut terkait adanya dugaan tindak kekerasan pada salah satu kader PMII saat demo pekan lalu, Jumat (1/4/2022) di gedung DPRD Kota Sukabumi.
Kapolres Sukabumi Kota saat menemui mahasiswa (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Peserta aksi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan kegiatan demonstrasi di depan Markas Polres Sukabumi Kota. Mereka menuntut adanya pengusutan terkait dugaan kekerasan oleh oknum polisi.

Sekedar diketahui, demo yang dilakukan pada sore hari ini merupakan demo lanjutan dari Jumat (1/4/2022) lalu di DPRD Kota Sukabumi. Pada saat itu, beberapa peserta aksi diduga mendapatkan tindakan represif dari petugas.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Zainal Abidin mengatakan pihaknya berkomitmen akan menindaklanjuti kasus tersebut. Terlebih, para mahasiswa telah melayangkan surat laporan ke Polres Sukabumi Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk terkait laporan yang disampaikan oleh mahasiswa, kami memiliki komitmen kepada siapa saja seluruh masyarakat yang menyampaikan laporan kejadian kepada kepolisian akan kami tindaklanjuti dengan menerapkan SOP dan mekanisme yang berlaku sesuai dengan tahapan yang ada di kepolisian," kata Zainal kepada awak media di lokasi, Kamis (7/4/2022).

Dia mengungkapkan kasus dugaan kekerasan itu saat ini akan dimulai tahap penyelidikan. Saat ditanya mengenai adanya peluang restorative justice, dia berujar akan melihat proses perkembangan di lapangan.

ADVERTISEMENT

"Prinsipnya dari pihak penyidik untuk melakukan sesuai tahapan dari mulai penyelidikan. Perkembangan situasi di lapangan akan dilihat dari hasil penyelidikan yang ada kemudian hasil komunikasi dari berbagai pihak," ujarnya.

Adapun sambutan salawat sebelum menerima peserta aksi, kata dia, merupakan gaya komunikasi sekaligus memaknai bulan suci Ramadan. Apalagi, kata dia, para peserta aksi berasal dari organisasi keagamaan.

"Itu bagian dari gaya komunikasi kita karena kebetulan pihak yang melakukan demo itu organisasi-organisasi Islam. Tidak ada salahnya sebelum kita memulai komunikasi tadi dan mengisi bulan suci Ramadan ini kita mulai dengan shalawat dan diharapkan kegiatan tadi memiliki nilai ibadah," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads