STOP KABUR, Kampanye Pemkab Garut untuk Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi

STOP KABUR, Kampanye Pemkab Garut untuk Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi

Erika Dyah - detikJabar
Selasa, 05 Apr 2022 17:27 WIB
Tekan Pengangguran, Bupati Garut Gelar Pelatihan Program Genta Karya
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Bupati Garut Rudy Gunawan membuka kegiatan Lokakarya Kepemimpinan Masa Depan Indonesia dalam Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi (PPT) Kesehatan Reproduksi. Ia mengungkap pihaknya sudah melakukan langkah terintegrasi menyangkut Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Garut.

Adapun langkah tersebut diwujudkan melalui salah satu program Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, yaitu STOP KABUR (Strategi Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur).

"Supaya tidak terjadi kematian (ibu) mungkin kematian diakibatkan oleh perkawinan yang muda maka STOP KABUR," kata Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (5/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam lokakarya yang diadakan secara daring dan luring di Aula Badan Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA) Garut, Rudy menyampaikan anggaran terkait program STOP KABUR pun telah dirancang demi mendukung berjalannya program tersebut.

"Jadi dibuatkan video-videonya ya, bagaimana usaha-usaha itu tapi tetap aja kan usaha itu harus terintegrasi. STOP KABUR itu Stop Kawin Di Bawah Umur, ini sudah dilakukan dan kami anggarkan dukungan terhadap STOP KABUR," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Rudy menambahkan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tugas dari kepala daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, ada banyak hal yang harus dilakukan jika menyangkut sumber daya manusia.

Pemkab GarutLokakarya Kepemimpinan Masa Depan Indonesia dalam Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi/Foto: Dok. Pemkab Garut

"Saya berharap apa yang dilakukan sekarang ini merupakan bagian terkecil untuk mewujudkan sesuatu bagi tujuan negara kita, banyak aspek yang harus dilakukan, tapi ini adalah yang fundamental karena ini menyangkut Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Manusia Indonesia di tahun 2045 nanti merupakan generasi emas yang berbeda dengan generasi kita," papar Rudy.

Sementara itu, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga, Kementerian PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional)/Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Woro Srihastuti Sulistyaningrum yang hadir secara virtual menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi kesungguhan pemerintah daerah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di daerahnya.

Woro menyampaikan saat ini pihaknya tengah melakukan upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia. Sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 yaitu 183/100.000 kelahiran.

"Sebagaimana tadi disampaikan, bahwa memang angka kematian ibu tadi masih sangat tinggi kita bisa menemukan dari 346 ke 305 dari 2010 ke 2015, namun angka ini masih sangat tinggi dibandingkan dengan target yang akan kita capai di dalam RPJMN 2020-2024," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Tim PPT KESPRO, AKI dalam kondisi awal kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut pada tahun 2019 terakhir berada di angka 148,97. Sementara untuk target capaian AKI di tahun ini adalah 148,22, kemudian di tahun 2023 sebesar 147,97 dan di tahun 2024 adalah 147,72.




(akn/ega)


Hide Ads