Ujang Elan Kusmana (42) warga Desa Hergamanah Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur berhasil membuat pesawat terbang rakitan. Pria pemilik bengkel kecil ini ternyata hanya lulusan sekolah dasar.
Pria yang sudah memiliki tiga anak ini mengaku sempat mengenyam pendidikan di bangku SMP, namun tidak sampai selesai.
"Kalau ijazah yang resmi hanya sampai SD. Kalau SMP tidak tamat," kata dia saat ditemui di bengkelnya, Senin (4/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor ekonomi yang membuatnya tidak bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Keluarga saya kekurangan, jadi tidak bisa menyekolahkan hingga SMP, SMA, apalagi hingga perguruan tinggi," ungkapnya.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Leo ini tak patah semangat untuk belajar. Ia tetap menyempatkan diri untuk belajar melalui buku, bahkan hingga usianya menginjak 40 tahu pun kebiasaannya membaca tak pernah ditinggalkan.
"Ya karena tidak bisa sekolah formal, saya berusaha belajar dengan membaca buku. Kalau dapat uang, saya tabungan untuk beli buku. Kebiasaan itu sampai dewasa, saya belajar elektro, mesin, dan sekarang bikin pesawat pun belajar dari buku," tuturnya.
"Kalau sekarang selain baca buku, belajar juga dari internet," tambahnya.
Semangatnya dalam belajar membuat dia sukses dalam menjalankan berbagai usahanya, mulai dari bengkel, hingga usaha lainnya. Bahkan kini dia dapat menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
"Anak saya yang paling besar sekarang sekolah pelayaran di Cirebon," tuturnya.
Leo menambahkan, saat ini dirinya juga terus menyempurnakan pesawat rakitannya. Dia terus mempelajari berbagai hitungan untuk dapat menerbangkan oesawat ketiganya itu secara sempurna.
"Saya sudah gagal di pesawat pertama, kemudian di pesawat kedua bisa dibilang berhasil menerbangkan hingga jarak ratusan meter selama puluhan detik. Tapi di pesawat ketiga ini saya ingin benar-benar sempurna bisa terbang lama," ungkapnya.
Rencananya, pesawat rakitannya diuji coba dalam waktu dekat, mulai dari daya angkat hingga tenaga yang dihasilkan.
"Rencananya mau tunggu dulu dari Fasida, kalau memang tidak ada datang juga saya akan ujicoba sendiri. Pesawat ini juga bukan untuk komersil, tapi untuk pribadi dan ini sekadar hobi," ucap dia.
Pria kelahiran Ciamis ini mengaku model pesawat yang dibuatnya kali ini terinspirasi pesawat yang dilihatnya di salah satu hanggar, pasalnya usai sukses membuat dan menerbangkan pesawat keduanya Ia diundang oleh Federasi Aero Sport Indonesia Daerah (Fasida) untuk diajari menerbangkan pesawat.
"Dari situ saya belajar lagi merakit pesawat ketiga. Untuk model dan perhitungan daya angkat hingga tenaga mesin saya belajar dari buku serta internet. Dibantu dua orang pegawai saya di bengkel, akhirnya pesawat ini bisa selesai," ungkapnya.
Dia menjelaskan jika pesawat rakitan dengan panjang 5,2 meter lebar sayap sepanjang 8,05 meter itu menggunakan dua mesin sepeda motor Suzuki RGR 150 CC yang juga dirakit menjadi satu tenaga putaran mesin atau tepatnya baling-baling.
Rangka pesawat terbuat dari pipa ringan, sedangkan bagian sayapnya terbuat dari kain khusus yang sudah dilapisi cairan pernis untuk membuat kainnya kuat namun tetap fleksible.
Pesawat berwana putih ini hanya memiliki satu buah kursi untuk pilot, dengan tuas pengendali di depan tempat duduknya.
(yum/bbn)