Dedi Mulyadi: Berpuasalah dari Impor Agar Produk Dalam Negeri Bisa Lebaran

Dedi Mulyadi: Berpuasalah dari Impor Agar Produk Dalam Negeri Bisa Lebaran

Dian Firmansyah - detikJabar
Minggu, 03 Apr 2022 16:44 WIB
Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Purwakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai ada sedikit perbedaan antara pejabat pemerintah pembuat kebijakan dan masyarakat di momen bulan suci Ramadan ini. Khusus pejabat pemerintah puasa harus membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas.

Tidak hanya soal menahan makan, minum dan hawa nafsu, tapi puasa bagi pejabat adalah momen untuk menyetop segala bentuk kebijakan terhadap ketergantungan barang impor.

Dedi Mulyadi mengatakan puasa dari impor barang akan sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat. Terlebih barang tersebut tersedia di pasar lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang kerja produknya tidak ada yang beli sehingga terjadi penumpukan barang, bahan bakunya menumpuk tidak ada yang beli. Artinya tidak ada pemasukan uang dan banyak orang yang lapar," ujar Dedi Mulyadi berdasarkan keterangan yang diterima, Minggu (03/04/2022).

Sehingga, kata Dedi, puasa bagi pejabat pengambil keputusan adalah dengan cara menahan diri untuk tidak terus menerus melakukan impor. "Apalagi kalau barang tersebut ada di Indonesia dengan kualitas yang sama," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan hal yang tak perlu lagi impor adalah beras, karena saat ini sejumlah daerah sedang memasuki masa panen. Selain itu ada juga produk mebel dan kain yang seluruhnya terdapat di Indonesia dengan kualitas bersaing.

Menurut Dedi dengan membatasi atau berpuasa impor maka produk dalam negeri akan banyak dibeli oleh masyarakat. Bahkan ke depan dengan semakin banyaknya peminat bukan tidak mungkin produsen akan terus meningkatkan kualitas produk.

"Dengan seperti itu maka regulasi produk lokal bisa berjalan, orang Indonesia bisa makan dan dapat THR. Maka puasa pejabat itu berhasil dan produk dalam negeri bisa ikut Lebaran," ucapnya.

Bagi Dedi puasa dari impor lebih bermakna dibanding dengan berbagi ratusan paket sedekah. Sehingga walaupun perut pejabat sedang puasa tetapi impor masih jalan terus maka hal tersebut hanya bermakna bagi diri sendiri tapi tidak untuk orang lain.

"Berpuasalah dari keinginan selalu impor agar produk dalam negeri bisa lebaran," ujar Kang Dedi Mulyadi.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads