Di balik kisah Perum Karawang Baru yang dijuluki 'Kota Mati Tommy Soeharto' terdapat sisi lain yang menarik untuk ditelisik. Salah satunya mengenai perkebunan timun suri yang memberikan hasil berlimpah ketika panen.
Dodon Albantani, tokoh masyarakat di Desa Karang Anyar mengatakan, timun suri menjadi produk unggulan di kawasan Perum Karawang Baru.
"Kebetulan saya juga membina para petani di sini, dan Perum Karawang Baru ini juga terkenal hasil timun surinya, kalau dihitung itu bisa hasilkan 1.000 ton sekali panen," ucap pria Dodon saat ditemui di gedung tua Perum Karawang Baru, Kamis (31/3/2022).
![]() |
Menurut Dodon, saat ini timun suri tengah panen raya. Diperkirakan, setiap hari bisa sekitar 25 ton leboh selama 20 hari masa panen.
"Kadang bisa hasilkan 50 ton per hari dan panen itu bisa 7 kali sampai 10 kali kalau dihitung itu bisa 1.000 Ton," ungkapnya.
Tak Benar-benar Kosong
Sisi lainnya, meski disebut sebagai kota mati. Nyatanya Perum Baru Karawang ini tidak benar-benar ditinggalkan. Pasalnya, di sana masih ada warga yang tinggal meski hanya satu RW dengan enam RT.
"Ia banyak yang sebut kota mati, atau tidak berpenghuni, padahal sebenarnya masih ada warga yang tinggal di dalamnya, meski hanya satu RW saja," kata Dodon.
Dari jelajah aplikasi google maps, jarak tempuh menuju ke lokasi dari kota Karawang menghabiskan waktu 45 menit. Dalam perjalanan, detikJabar mengambil arah alternatif bagi pemotor dengan jalur jalan belakang kawasan industri Indotaisei.
Namun sebelum memasuki jalan alternatif,pemotor akan ditarif Rp 2 ribu saat melewati jembatan penyeberangan menuju jalur alternatif yang berada di belakang kawasan industri Indotaisei. Uang itu digunakan warga untuk merawat infrastruktur di sana secara swadaya.
Kemudian sekitar 1 kilometer mendekati lokasi, terlihat puluhan lampu jalan dengan tiang berkarat berjajar mengarah ke gerbang masuk Perum Karawang baru. Saat memasuki pintu masuk, para penjaga keamanan akan menghentikan pemotor dan meminta tarif 2 ribu.
Simak Video "Momen Kericuhan saat Relokasi Pasar Rengasdengklok Karawang!"
[Gambas:Video 20detik]
(yum/bbn)