Bahaya Sabu yang Bikin Boris 'Preman Pensiun' Dibui 7,5 Tahun

Bahaya Sabu yang Bikin Boris 'Preman Pensiun' Dibui 7,5 Tahun

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Senin, 28 Mar 2022 11:18 WIB
Boris Preman Pensiun ditangkap polisi gegara narkoba.
Boris 'Preman Pensiun'. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Hakim menghukum berat Nio Juanda Yasin alias Boris dengan vonis 7,5 tahun bui dan denda Rp 1 miliar atas kasus sabu-sabu.

Kasus ini bermula pada 20 September 2021. Boris ditangkap polisi di sebuah tempat penginapan, kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Saat digerebek petugas, Boris diketahui tengah menggunakan narkotik jenis sabu dan ganja.

Dari tangan Boris, polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu linting ganja bekas pakai, satu bungkus plastik klip bening yang berisi sabu seberat 1 gram, satu buah perangkat alat hisap sabu, dan berbagai barang bukti lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung kemudian membacakan vonis bagi Boris pada 18 Januari 2022 lalu. Dalam putusannya, majelis hakim yang diketuai Adrianus Agung Putrantono dan dua anggotanya menilai Boris bersalah sebagaimana Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama tujuh tahun enam bulan," ujar hakim sebagaimana petikan putusan yang dilihat detikJabar pada Senin (28/3/2022).

ADVERTISEMENT

Berbicara mengenai sabu atau methamphetamine, ini adalah jenis narkoba yang bersifat stimulan dan bekerja pada sistem saraf pusat. Penggunaan sabu jelas berbahaya bagi tubuh.

Berikut ini dampak dan bahaya penggunaan sabu seperti diberitakan detikHealth dikutip dari Medical News Today.

1. Kecanduan dan ketergantungan

Narkoba jenis ini memiliki potensi tinggi untuk disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan. Pasalnya, usai dikonsumsi, otak akan memproduksi hormon dopamin dalam jumlah banyak yang akan menimbulkan perasaan kuat pada pemakai.

Setelah beberapa waktu, pemakai sabu akan merasa tidak bisa memproduksi dopamin secara alami dan akan bergantung pada sabu untuk merasa normal.

2. Masalah jantung dan stroke

Penggunaan sabu-sabu meningkatkan risiko masalah jantung, seperti nyeri di dada, detak jantung tidak normal, dan tekanan darah tinggi. Sejumlah masalah ini nantinya bisa menyebabkan serangan jantung, diseksi aorta akut, atau henti jantung mendadak.

Risiko ini bisa semakin tinggi apabila penggunaan sabu dibarengi dengan konsumsi alkohol. Sementara itu, stroke bisa terjadi sebagai akibat dari tekanan darah yang meningkat.

3. Kerusakan gigi

Penyalahgunaan sabu juga bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, bahkan bisa menyebabkan gigi membusuk. Beberapa penyebab lainnya termasuk:

- Mulut kering
- Banyak mengonsumsi minuman manis
- Pemakai rentan menggertakan gigi
- Kurang menjaga kebersihan gigi.

4. Penyakit Parkinson

Sabu bisa memberikan dampak neurologis yang tidak hilang meskipun pemakai sudah berhenti mengonsumsinya. Penelitian menemukan bahwa sabu bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

5. Risiko lainnya

Bahaya lainnya dari mengonsumsi narkoba jenis sabu adalah meningkatkan risiko pemakai terkena hepatitis. Selain itu, sabu juga akan berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan. Bahkan, sabu bisa menyebabkan penurunan berat badan yang tidak normal.

Narkoba ini juga bisa memengaruhi kemampuan pemakai untuk berpikir, belajar, memahami sesuatu, dan mengingat. Biasanya, pemakai cenderung merasa cemas dan kebingungan.

6. Sakau

Withdrawal syndrome atau sakau merupakan dampak lainnya yang akan dialami oleh pemakai 24 jam setelah konsumsi dosis terakhir sabu. Gejalanya meliputi:

- Depresi atau gangguan kecemasan
- Ingin lebih banyak narkoba
- Gelisah
- Konsentrasi buruk
- Mudah marah
- Mimpi buruk
- Kelelahan
- Masalah tidur
- Nafsu makan meningkat
- Pergerakan lambat.

(ors/bbn)


Hide Ads