Ziarah ke Makam Sembah Dalem Wirasuta, Air-Tanahnya Dibawa RK ke IKN

Ziarah ke Makam Sembah Dalem Wirasuta, Air-Tanahnya Dibawa RK ke IKN

Muhammad Iqbal - detikJabar
Sabtu, 26 Mar 2022 15:01 WIB
Air dan tanah di persemayaman Sembah Dalam Wirasuta Widjaya di Kota Cimahi diambil Ridwan Kamil untuk IKN
Air dan tanah di persemayaman Sembah Dalam Wirasuta Widjaya diambil Ridwan Kamil ke IKN (Foto: Muhamamd Iqbal/detikcom)
Cimahi -

Dua buah kujang bertengger tegap pada sebuah tugu selamat datang di TPU Muslim Cipageran, Kota Cimahi. Di TPU inilah Sembah Dalem Wirasuta Widjaya, seorang penyebar Islam di Cimahi dikebumikan.

Air dan tanah di sini jugalah yang dibawa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Ibu Kota Baru (IKN). Air dan tanah tersebut dibawa bersama dengan 'oleh-oleh' dari 26 kabupaten kota lainnya di Jawa Barat. Lantas mengapa tanah dan air di sana menjadi satu-satunya di Kota Cimahi yang dibawa?

Mahmud Mubarak, seorang pegiat sejarah di Heritage Tjimahi menjelaskan, sosok Sembah Dalem Wirasuta Widjaya dikenang sebagai seorang penyebar ajaran agama Islam pada abad 15 atau 16 Masehi di sekitaran yang kini dikenal Cipageran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh warga di sekitaran makam, diyakini sebagai pembuka perkampungan. Beliau yang pertama membuat perkampungan itu dan sekaligus di situ (di perkampungan itu) menyiarkan syiar Islam," ungkap Mahmud.

Air dan tanah di persemayaman Sembah Dalam Wirasuta Widjaya di Kota Cimahi diambil Ridwan Kamil untuk IKNAir dan tanah di persemayaman Sembah Dalem Wirasuta Widjaya di Kota Cimahi diambil Ridwan Kamil untuk IKN Foto: Muhamamd Iqbal/detikcom

Mahmud mengakui, literatur terkait sosok tersebut belum begitu banyak. Meski begitu, dirinya meyakini perkampungan yang didirikan olehnya menjadi awal mula adanya Cimahi.

ADVERTISEMENT

Diperkirakan pula, perkampungan itu didirikan sebelum Herman Williem Daendels memulai proyek besarnya Jalan Raya Pos pada 1808 silam.

Konon, nama Cipageran pun mulai dikenal ketika zaman Sembah Dalem Wirasuta membuka perkampungan di sana. Di setiap sudut perkampungan pun dikelilingi oleh pagar. Dari kata pagar itu pula, nama Cipageran diambil.

"Dulu kan memang dipagar, supaya orang tidak mudah masuk kampung. Pagar batin lah. Lebih melindungi dari penyakit, marabahaya yang masuk ke kampung," ucapnya.

Selain memiliki nilai sejarah, makam ini dinilai memiliki nilai keramat bagi sejumlah masyarakat. Keagungan sosoknya sebagai penyebar islam membuat sejumlah masyarakat seringkali berziarah dan melantunkan doa di sana.

Selain makam Sembah Dalem Wirasuta, istrinya Eyang Fatimah Sariwangi pun dimakamkan tepat di samping sang suami.

Karena dinilai keramat dan memiliki nilai sejarah, tanah makam dari Sembah Dalem Wirasuta Widjaya pun dipilih oleh Ridwan Kamil mewakili Kota Cimahi untuk dibawa ke IKN. Tanah yang dibawa dikabarkan sebanyak 2 kilogram.

Air dan tanah di persemayaman Sembah Dalam Wirasuta Widjaya di Kota Cimahi diambil Ridwan Kamil untuk IKNAir dan tanah di persemayaman Sembah Dalem Wirasuta Widjaya di Kota Cimahi diambil Ridwan Kamil untuk IKN Foto: Muhamamd Iqbal/detikcom

Selain tanah, air sumur yang berada tidak jauh dari lokasi makam pun dibawa ke IKN. Masyarakat sekitar pun menyakini bahwa sumur itu digunakan oleh masyarakat di sekitaran perkampungan yang didirikan oleh Sembah Wirasuta.

"Bisa dikatakan air di sana itu konon engga pernah habis. Hingga sekarang masih digunakan oleh masyarakat," ujarnya.

Kini sumur tersebut sudah tertutup oleh tanah. Namun, air dari bekas sumur tersebut masih mengalir dan digunakan untuk kebutuhan sekitaran makam.

Sebelumnya, Ridwan Kamil membawa sejumlah air dan tanah dari 27 daerah di Jawa Barat ke IKN. Air dan tanah keramat tersebut digabungkan dengan 34 provinsi lainnya. Hal itu dimaksudkan sebagai simbol kebhinekaan dan persatuan masyarakat Indonesia.




(yum/bbn)


Hide Ads