Tak ada yang mengetahui persis kapan dan bagaimana batu berdiameter lebih kurang 15 meter itu bisa kokoh berdiri. Aneh namun nyata, tak ada pondasi yang mengikat, Batu itu hanya menempel pada tanah dan batu datar yang berukuran besar juga di bawahnya.
Batu itu konon sudah ada sejak kawasan tersebut masih hutan dan belum ada pemukiman penduduk. Bahkan lantaran Batu tersebut, kampung yang menjadi lokasi keberadaan Batu itu dinamai Kampung Batu Iuh atau Batu Teduh.
"Sudah dari dulu ada di situ, tidak ada yang tahu kapannya mah," ujar Kepala Desa Cikangkareng Suhendi, Sabtu (12/3/2022).
Suhendi menjelaskan Batu raksasa itu tak pernah bergeser sedikitpun dari tempatnya. Bahkan di kala gempa dahsyat mengguncang dan mengakibatkan tebing batu di Desa Cikangkareng longsor mengakibatkan banyak korban jiwa.
![]() |
"Gempa berkekuatan 7,3 skala richter yang terjadi pada 2009 lalu membuat tebing longsor dan mengakibatkan korban jiwa. Namun Batu Iuh tak bergeser sedikitpun, tetap ada di lokasi yang sama," kata dia.
Menurut dia, keunikan batu iuh pun menarik perhatian banyak pihak, warga dari berbagai daerah datang hanya untuk memastikan betapa uniknya batu raksasa tersebut.
"Dari luar kota sampai yang dari banten sengaja datang ke sini, karena unik ada batu raksasa tanpa penyangga tapi kokoh," kata dia.
![]() |
Rencananya dia akan menjadikan batu tersebut sebagai ikon Desa Cikangkareng. "Kita akan jadikan ikon, karena unik," kata dia.
(yum/bbn)