Menjadi 'selimut hidup' ternyata bukan pilihan yang baik. Bahkan para pelakunya lebih kerap merasakan pahit, dibandingkan manisnya. Penghasilannya pun tak banyak, bahkan tergolong hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Tidak jarang juga para perempuan mengemis meminta tambahan uang pada pria hidung belang untuk keperluan sehari-hari.
Dewi (bukan nama sebenarnya), perempuan 'selimut hidup', mengaku untuk sekali melayani tamu dia dibayar Rp 300 ribu. Sedangkan jika diminta melayani semalaman atau long time, ia bisa mendapat bayaran Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayarannya tergantung short time atau long time. Tapi rata-rata hanya sekali main atau short time," ungkap dia.
Dalam semalam, terutama saat akhir pekan dan libur panjang dia bisa melayani banyak pria. "Pernah sampai 10 orang semalam," kata dia.
Namun uang yang didapatnya tak besar, sebab uang yang didapat itu harus dibagi untuk mucikari atau jasa pengantar. Dari satu pria, dia hanya mendapat Rp 100 ribu.
Tidak jarang juga ia harus mengemis meminta tambahan dari pria yang ditemaninya untuk biaya sehari-hari.
"Saya kan punya anak, kadang minta tambahan buat beli susu anak. Ada yang ngasih, ada juga yang tidak karena katanya sudah tadi bayar masa harus tambah biaya," ungkapnya.
Ia mengaku ingin terbebas dari lingkungan gelap tersebut. Namun perempuan berusia 27 tahun ini terpaksa tetap menjadi 'selimut hidup' lantaran sulitnya mencari pekerjaan.
"Kalau ada pekerjaan lain saya juga ingin berhenti. Tapi untuk sekarang masih mengandalkan uang dari sini," pungkasnya.
(yum/bbn)