Cerita 'Perang' Sesama Pawang Rebutan Jalur Pemindahan Hujan

Cerita 'Perang' Sesama Pawang Rebutan Jalur Pemindahan Hujan

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 21 Mar 2022 19:00 WIB
Ritual pawang hujan oleh Bah Nanu
Ritual Pawang Hujan (Foto: Dokumen pribadi Bah Nanu)
Bandung -

Aksi memindahkan hujan yang dilakukan oleh pawang hujan sedang menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini tidak terlepas dari viral-nya pawang hujan di Sirkuit Mandalika dalam gelaran MotoGP kemarin.

Pawang hujan memang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun. Mereka diyakini memiliki kemampuan untuk memindahkan, menghentikan hingga menurunkan hujan.

Tak jarang dalam beberapa kesempatan, jasa pawang hujan digunakan untuk memastikan suatu kegiatan tetap berjalan lancar tanpa terkendala turunnya hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ritualnya, pawang hujan memiliki cara yang berbeda-beda untuk menghalau hujan turun di suatu tempat. Salah satu pawang hujan di Bandung, Mas Nanu Munajar misalnya. Ia menggunakan cara salat mutlaq untuk memindahkan hujan.

"Pendekatannya ada melalui salat seperti yang Abah lakukan, ada juga yang lewat media meminjam khodam. Masing-masing pawang punya medianya sendiri," kata pria yang akrab disapa Bah Nanu ini, Senin (21/3/2022).

ADVERTISEMENT

Bah Nanu menjelaskan, saat beraksi ada beberapa amalan yang harus dibaca saat sedang salat. Selain itu Bah Nanu juga harus menyampaikan 'permintaan' agar hujan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Mintanya bismillahirrahmanirrahim demi Allah demi Allah, gusti abdi bade ngalihkeun hujan dinten ieu jam sabaraha ka jam sabaraha kanggo kelancaran kegiatan ieu, gitu ngomongnya. Kalau doanya ada beberapa amalan-amalan yang diucapkan," ujarnya.

Selain itu Ia mengungkapkan, hujan yang dipindahkan biasanya akan diturunkan ke suatu titik kosong seperti aliran sungai. Pada momen itulah, tak jarang pawang hujan saling 'berperang' untuk memindahkan hujan.

"Kadang juga suka 'perang' sama pawang lain, kita gak tahu dia mindahin ke sana. Nah kami di sana mindahin juga, karena kan kami gak tahu. Jadi bentrok gitu," ungkap Bah Nanu yang juga akademisi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini.

Bah Nanu sendiri diketahui telah lama menjadi pawang hujan. Saat ini Ia masih banyak menerima 'job' untuk acara-acara pernikahan, event hingga kegiatan outdoor lainnya

"Sekarang masih banyak yang minta, kemarin hari Minggu ada pernikahan kan acaranya di outdoor ya jadi biar gak hujan. Terus tanggal 30 besok juga ada di Lembang," pungkasnya.




(bba/yum)


Hide Ads