Dalam sebulan terakhir banyak pendaki yang dievakuasi dari Gunung Gede Pangrango. Cuaca ekstrem membuat pendaki cepat mengalami kelelahan dan sakit.
Volunteer Gunung Gede Pangrango Ahmad Zaini mengatakan para relawan dan volunteer harus kerja ekstra sejak sebulan terakhir. Pasalnya banyak pendaki yang harus dievakuasi karena sakit atau mengalami kejadian lainnya.
"Di akhir pekan kemarin saja kita evakuasi sampai 8 orang. Kalau dikumulatifkan sebulan banyak," kata dia, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kondisi tersebut disebabkan cuaca ekstrem. Pasalnya pada cuaca bagus, jarang ada pendaki yang harus dievakuasi karena sakit atau mengalami masalah saat mendaki.
"Kalau cuaca mendukung, sebulan itu hanya beberapa yang dievakuasi," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, banyak pendaki yang tidak memperhatikan pola makan dan istirahat, sehingga kelelahan.
"Ini juga jadi masalah utama, rata-rata yang kita evakuasi itu belum makan, sehingga mudah kelelahan. Ditambah lagi dengan cuaca buruk, dimana hujan deras sering terjadi," ucapnya.
Dia berharap pihak TNGGP melakukan evaluasi untuk mencegah terus timbulnya pendaki yang sakit atau bahkan meninggal karena mendaki di tengah cuaca buruk.
Sementara itu, Humas Balai Besar TNGGP, Agus Deni, mengatakan saat terjadi pendaki meninggal, kondisi cuaca memang terjadi hujan deras. Namun terkait penutupan sementara, pihaknya masih menunggu arahan.
"Untuk saat ini masih belum ada informasi terkait penutupan namun masih dilakukan evaluasi," pungkasnya.
(mso/bbn)