Media sosial dihebohkan dengan informasi patahnya seksi Jembatan Alfian atau yang dulu bernama Jembatan Jembalas penghubung Desa Batujajar dengan Desa Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Senin (14/3/2022) dini hari.
Video patahnya jembatan tersebut diunggah di akun Instagram @infobdgbaratcimahi dengan keterangan 'Terjadi kembali JEMBALAS (Alfian) atau jembatan penghubung akses antara Batujajar-Cihampelas kembali ambles'.
Dalam video itu juga dijelaskan bagian jembatan yang patah sepanjang 15 meter akibat terdorong oleh gundukan eceng gondong menyerupai 'pulau' yang terbawa aliran Sungai Citarum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detikJabar di lokasi pada Selasa (15/3/2022), seksi jembatan yang patah tersebut masih ada namun dalam proses perbaikan oleh pengelola. Gundukan 'pulau' eceng gondok dan sampah mendorong jembatan hingga konstruksinya melengkung.
Warga setempat mengatakan patahnya seksi jembatan tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur. Diperparah dengan gundukan eceng gondok yang terbawa arus Sungai Citarum.
"Kejadiannya Senin sekitar jam 2. Kemungkinan memang karena terdorong eceng gondok jadi patah. Ini kejadian kedua," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu.
Namun pengakuan berbeda disampaikan oleh pengelola jembatan, Gaston Barus. Ia mengatakan jika jembatan tersebut bukan patah seperti yang ramai diinformasikan di media sosial melainkan sedang dalam masa perawatan rutin.
"Jadi ini bukan patah atau ambles, tapi memang fleksibel jembatan sengaja dicabut karena kita mengikuti ketinggian air," kata Gaston.
Sementara itu soal eceng gondok yang mendorong konstruksi jembatan, kata Gaston, hanya terbawa oleh angin dan aliran air namun tak membahayakan jembatan.
"Kebetulan eceng gondok kan biasanya terbawa angin tapi enggak sampai membuat jembatan ambles. Jadi ini karena fleksibel jembatan dilepas saja," tutur Gaston.
Jembatan tersebut untuk saat ini tidak bisa dilewati pengendara karena sedang dalam perbaikan rutin yang ditargetkan rampung dalam seminggu ke depan.
"Jembatan ini kita tutup sementara untuk maintenance. Tapi kita juga tetap monitor tinggi permukaan air karena informasi dari Indonesia Power (IP) akan ada kenaikan lagi 5 meter. Bisa saja penutupannya diperpanjang," ujar Gaston.
(mso/bbn)