Tanah-Air Keramat dari Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih untuk IKN

Kabupaten Majalengka

Tanah-Air Keramat dari Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih untuk IKN

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 14 Mar 2022 20:15 WIB
Patilasan di Majalengka
Patilasan di Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar).
Majalengka -

Tanah dan air keramat dari puluhan situs di Jawa Barat (Jabar) dibawa oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satunya diambil dari Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih, Kabupaten Majalengka.

Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih berada di Dusun Lewilenggik, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Kisah dan legenda mewarnai patilasan tersebut.

Menurut legenda warga Majalengka, Nyi Ratu Rambut Kasih dikisahkan menghilang di tempat yang kini menjadi patilasannya. Dia menghilang karena terdesak pasukan dari Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada batu besar berongga kalau engak salah disebut batu Karancang, kalau dilihat dari bentuknya batu patilasan seperti batu muntahan lahar gunung berapi. Nah itu katanya sebagai penanda di situ sang ratu 'ngahiang', tapi bukan mati istilahnya Mokswa," kata Nana Rohmana selaku Ketua Grumala (Gruop Madjalengka Baheula) saat dihubungi, Senin (14/3/2022)..

"Ketika itu ia terdesak oleh pasukan dari Cirebon yang akan menyebarkan Islam dan mencari buah Maja sebagai penawar penyakit yang mewabah di Cirebon," ucap dia melanjutkan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, lanjut dia, awal mula dijadikannya tempat Nyi Ratu Rambut Kasih menjadi patilasan belum diketahui secara pasti. Pasalnya baru sebatas legenda.

"Sebenarnya bukan berarti sejarah, hanya legenda atau cerita tutur turun-temurun. Dan, ini sudah berlangsung lama," kata Nana.

Adapun disebut sakralnya tempat ini, karena dulunya patilasan ini sering dijadikan tempat nyepi oleh orang-orang yang berkunjung ke tempat tersebut.

"Dulu mah memang suka dijadikan tempat ritual nyepi atau seseorang yang tak terganggu untuk beribadah. Terus kalau sekarang mah di sana juga disediakan sajadah dan lain-lain. Nah ada juga sumber mata air cai cikahuripan. Sumur ini dulunya sering diambil airnya, katanya sih bertuah," papar dia.

Sementara itu, juru kunci Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih Saki (55) mengungkapkan pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 11.30 WIB, ada 3 orang yang mengunjungi patilasan tersebut.

"Iya ada kabar, kabarnya tuh ada tamu orang talaga. Tapi tujuannya pengen mandi katanya. Ada 2 orang datang ke sini. Terus sama dari Dinas Pariwisata 1 orang juga ke sini," kata juru kunci yang sudah menjaga patilasan sejak tahun 2000, Senin (14/3/2022).

Namun, saat 3 orang itu mengunjungi patilasan, Saki tidak sempat mendampinginya. Pasalnya, ia masih mengurus padi di sawah. "Tapi saya enggak ikut, soalnya lagi ngurus padi, lagi panen. Mereka cuma minjem kunci aja ke saya," ujar dia.

Saat ditanya soal tanah dan air yang dibawa Gubernur Jabar Ridwan Kamil, ia mengaku tidak mengetahui begitu detail berapa liter air yang dibawa dan dari mana tanah yang diambil.

"Iya kata 3 orang yang datang ke sini itu katanya ada yang dari Jakarta pengen bawa tanah sama air dari sini," ucapnya.

Dia menyebut air yang diambil berasal dari Sumur Cikahuripan. Air tersebut tidak pernah kering.

"Kalau air mah diambilnya dari sumur Cikahuripan, soalnya kalau air pasti dari sana. Itu sumbernya dari bawah, enggak bakal kekeringan sumurnya. Tapi kalau tanah saya enggak tau, soalnya kan nggak mendampingi," ujarnya.

(mso/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads