Sejak Jadi Kades, Bupati Bandung Sudah Punya Program Insentif Guru Ngaji

Sejak Jadi Kades, Bupati Bandung Sudah Punya Program Insentif Guru Ngaji

Atta Kharisma - detikJabar
Jumat, 11 Mar 2022 22:15 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) atau Saba Desa, Kamis (17/2). Di kesempatan ini, Dadang bersama jajaran perangkat daerah menemui masyarakat di Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Foto: Dok. Pemkab Bandung
Jakarta -

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna memberikan perhatian khusus terhadap para ustaz dan ustazah, khususnya dalam pemberian insentif. Hal ini ternyata sudah ia lakukan sejak menjabat sebagai Kepala Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

"Pemberian insentif kepada ustaz dan ustazah itu, sudah dilaksanakan saat saya menjabat Kepala Desa Tegalluar, namun ruang lingkupnya se-desa, jadi pemberian insentif kepada guru ngaji itu bukan ketika saya (saat ini) sudah menjadi Bupati Bandung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Pemberian insentif itu sendiri memang sudah tertanam dalam hati dan sudah ada niatan sejak dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa saya memiliki niatan itu (memberikan insentif kepada guru ngaji), karena syariatnya saya bisa seperti ini ada peran serta guru ngaji yang sudah mendidik saya," ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Kang DS itu menilai para guru ngaji di Kabupaten Bandung kurang mendapatkan perhatian secara langsung. Adapun bantuan yang mereka dapatkan sifatnya sukarela. Begitu juga para orang tua saat menyuruh anaknya belajar mengaji atau membaca Al-Quran, jarang yang melaksanakan ijab kabul untuk menitipkan anaknya dididik membaca dan memahami Al-Quran.

ADVERTISEMENT

"Padahal, kewajiban mendidik anak-anak itu tanggung jawab orang tua, bukan guru ngaji. Itu pemahaman saya, Idealnya para orang tua secara lisan ijab kabul untuk menitipkan anaknya kepada para ustaz atau ustazah untuk mendapatkan pendidikan keagamaan, hanya sebagian orang tua murid yang memperhatikan kesejahteraan para ustaz atau ustazah pada setiap bulannya," jelasnya.

"Begitu saya menjadi Bupati Bandung, dalam rangka pembentukan karakter dan akhlak si anak, dan mewakili para orang tua di Kabupaten Bandung secara lisan untuk menitipkan anak-anak mereka kepada para ulama supaya mereka dididik di bidang keagamaan, di antaranya membaca Al-Quran, saya memberikan insentif setiap bulannya kepada para guru ngaji itu," lanjutnya.

Melalui pendidikan karakter dan akhlak, Kang DS berharap dapat mencegah perilaku anak ke perbuatan yang tidak baik, di antaranya mencegah anak memarahi orang tuanya, serta mencegah perbuatan tindak pidana yang dilakukan anak kepada orang tuanya.

"Jika anak itu sudah melewati proses pendidikan agama, begitu beranjak remaja dan dewasa mereka diharapkan dapat memanfaatkan ilmu keagamannya dalam kehidup sehari-hari ke arah yang lebih baik," pungkasnya.




(akn/ega)


Hide Ads