Jadi Kandidat Cagub Terfavorit Versi IPO, Demul: Saya Tukang Heureuy

Jadi Kandidat Cagub Terfavorit Versi IPO, Demul: Saya Tukang Heureuy

Dian Firmansyah - detikJabar
Jumat, 11 Mar 2022 03:00 WIB
Dedi Mulyadi perbaiki atap rumah warga yang rusak
Dedi Mulyadi (bertopi kanan) (Foto: Istimewa)
Purwakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menjadi calon yang paling disukai dalam Pilgub Jabar 2024 mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) dari survei yang digelar pada 1-7 Maret 2022 lalu.

Kang Dedi Mulyadi berhasil mendapatkan persepsi kesukaan publik sebesar 92 persen dari total popularitas yang didapat. Sementara Ridwan Kamil hanya disukai oleh 85 persen dari publik yang mengenal atau mengetahuinya.

Meskipun dari sisi popularitas Ridwan Kamil lebih unggul dengan 94 persen dan popularitas Dedi Mulyadi sebesar 88 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan popularitas Ridwan Kamil hampir merata ke seluruh pemilih di Jawa Barat. Hanya saja popularitas itu menyisakan kelompok yang tidak menyukainya.

"Ini menunjukkan jika dalam popularitas Ridwan Kamil terdapat 15 persen yang tidak menyukainya. Secara politik ini menentukan karena bisa saja kelompok itu secara aktif untuk mempropaganda pemilih lain agar tidak menyukai," ucap Dedi Kurnia Syah berdasarkan informasi yang diterima detikJabar, Kamis (10/03/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara dalam penilaian publik pada Dedi Mulyadi hampir sebagian besar yang mengenal mantan Bupati Purwakarta itu menyukai ketokohannya.

"Dedi Mulyadi berhasil menempatkan citra dirinya sebagai tokoh disukai di pemilih Jawa Barat, tentu banyak faktor, paling menonjol dari aktivitasnya selama ini yang turun langsung ke masyarakat, meskipun dibuat dalam rangka konten media sosial tetapi itu berhasil meyakinkan publik jika ia memang tokoh yang diharapkan publik," katanya.

"Tidak dapat dihindari, hampir semua tokoh yang disukai publik karena faktor interaksi termasuk menggunakan media sosial atau konsolidasi langsung pada masyarakat. Tanpa melakukan interaksi publik akan sulit mendapatkan tingkat kesukaan," ucap Dedi Kurnia Syah.Dedi menambahkan jika faktor kesukaan lebih banyak dipengaruhi oleh interaksi tokoh politik pada publik termasuk yang dilakukan secara tidak langsung.

Menanggapi hal tersebut Kang Dedi Mulyadi mengatakan kemungkinan orang suka padanya karena selalu menjalankan keseharian apa adanya tanpa settingan.

"Mungkin orang suka karena saya tukang heureuy (bercanda). Karena orang Sunda mah sering heureuy," ujar Kang Dedi Mulyadi melalui keterangan tertulisnya.

"Dan sekarang saya lagi menangani suami yang sakit stroke tapi karena suka heureuy sama istrinya jadi anaknya sekarang 12. Heureuy saja jadi budak," ucap Dedi.

Meski demikian Dedi berterima kasih atas respon masyarakat yang memberikan apresiasi tersebut kepadanya. "Ya andai sekarang mendapat apresiasi seperti itu, ya segitu juga sudah uyuhan. Terima kasih, hatur nuhun," pungkas Kang Dedi Mulyadi.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads