Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei tokoh publik dan politikus yang populer. Hasilnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berada di posisi pertama.
Survei IPO itu digelar pada 1-7 Maret 2022 menggunakan metode multistage random sampling. Dengan total wawancara dilakukan kepada 880 responden. Margin of error sebesar 2.90 persen, akurasi data mencapai 95 persen asumsi simple random sampling.
Hasilnya, Ridwan Kamil menempati urutan pertama. Skor popularitas Ridwan Kamil mencapai 94. Sedangkan, skor tingkat kesukaan publik terhadap dirinya mencapai 85. Kemudian, disusul Dedi Mulyadi dengan skor popularitasnya mencapai 88, dan kemudian tingkat kesukaan publiknya mencapai 92. Ketiga adalah Dede Yusuf, skor popularitasnya mencapai 73, sedangkan skor tingkat kesukaan publiknya mencapai 82.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tiga tokoh teratas itu, ada juga tokoh lainnya seperti Desi Ratnasari, Deddy Mizwar, Nurul Arifin, Uu Ruzhanul Ulum, Ono Surono, Ace Hasan hingga Syaiful Huda, dan lainnya.
Selain tingkat popularitas dan kesukaan publik, IPO juga melakukan skema survei jika Pilgub Jabar digelar hari ini. Hasilnya, Ridwan Kamil menempati urutan pertama, yakni 26,5 persen. Kemudian, disusul Dedi Mulyadi sebesar 12,3 persen. Ketiga adalah Dede Yusuf M Effendy sebesar 3,9 persen.
Tokoh lainnya yang juga masuk dalam survei hanya mendapatkan angka dua hingga nol koma sekian persen. Seperti Desi Ratnasari, Ono Surono, Dedy Mizwar dan lainnya.
Lagi-lagi, Ridwan Kamil menempati urutan pertama ketika survei dilakukan dengan skema 18 nama jika Pilgub Jabar digelar hari ini. Dedi Mulyadi dan Dede Yusuf M Effendy masing-masing berada di urutan kedua, dan ketiga.
Sementara, dari hasil survei skema 18 nama itu, yang paling rendah adalah Haru Suandharu dan Irfan Suryanagara. Haru Suandharu merupakan Ketua DPW PKS Jabar. PKS sendiri terbilang kuat di Jabar. Hal itu terbukti dengan dua periodenya Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan Jabar merupakan daerah dengan jumlah pemilih tertinggi di Indonesia. Kondisi demikian menjadi alasan lembaganya untuk melakukan survei konstelasi Pemilu 2024.
"Aktivitas politik itu muaranya basis massa dan opini. Jabar ini menjadi penyeimbang. Kemudian, Jabar mulai muncul tokoh dalam konstelasi nasional. Tak hanya satu orang," kata Dedi kepada awak media, Kamis (10/3/2022).
(sud/mso)










































