.webp)
Pohon yang dikenal warga dengan sebutan Karet Oblong tumbang menimpa mobil dan menewaskan bocah bernama M Arpan (7). Sekadar diketahui, di lokasi itu terdapat deretan pohon tua yang legendaris karena salah satu kotak karet hasil getah pohon ini yang bertuliskan 'Tjipetir' pernah menggegerkan Eropa pada 2012.
Blok karet itu jadi sorotan dunia setelah warga Inggris Tracey Williams menguak misteri kotak berbahan seperti karet bertuliskan 'Tjipetir' yang ditemukan di Pantai Cornwall, Inggris, pada 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kotak itu ternyata juga tersebar di Pantai Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Berdasarkan penelusuran Williams saat itu, 'Tjipetir' adalah nama desa di Sukabumi, Indonesia. Benda itu diangkut ke perairan Eropa oleh kapal Jepang seabad lalu (simak soal Tjipetir di sini).
Pohon Karet Oblong ini tingginya 20 meter dan berdiamater 40 sentimeter. Di lokasi itu memang tersebar jenis pohon serupa dan lokasinya memang tidak jauh dari pabrik milik PTPN VIII Sukamaju.
"Lokasinya tidak jauh dari pabrik, pohon yang tumbang kemarin hanyalah satu dari ratusan pohon serupa yang ada di kawasan ini nama Tjipetir sendiri merupakan ejaan lama dari nama Kampung/Desa Cipetir, Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi," kata Rahman, warga yang ditemui detikJabar, Senin (28/2/2022).
 Petugas mengevakuasi pohon besar bernama Karet Oblong yang tumbang di Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Kembali kepada pohon Karet Oblong yang tumbang menimpa mobil pada Minggu (27/2). Pohon itu memiliki cabang dan ranting berukuran besar. Saat menimpa mobil, tekanan dari berat pohon saat jatuh langsung merusak rangka kendaraan hingga menjepit tiga korban di dalamnya.
"Kondisi penumpang terjepit depan dan atas rangka kendaraan, posisi sopir terjepit kemudi karena dua batang pohon jatuh di bagian atas dan depan mobil," ujar Rahman.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah bersama personelnya bergerak menggunakan peralatan balok kayu dan linggis milik warga. Dibantu petugas Damkar, mereka mencongkel rangka yang menghimpit tubuh para korban.
Gergaji mesin hingga alat lainnya digunakan untuk mengeluarkan korban. Pohon dengan tekstur alot itu satu per satu batangnya dilepas. Usai batang kayu terlepas, seluruh pihak yang membantu proses evakuasi kembali berjibaku mencongkel rangka besi.
Setelah rangka berhasil dilepas, seluruh korban langsung dievakuasi. M Arpan (7) tewas akibat kejadian tersebut. Dua korban lainnya, Yoyoh (59) dan Dede Pendi (38) mengalami luka.
(sya/bbn)
