Mirip Pemilu, Pembeli Minyak Goreng di Sumedang Dicap Tinta

Kabupaten Sumedang

Mirip Pemilu, Pembeli Minyak Goreng di Sumedang Dicap Tinta

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 18 Feb 2022 19:49 WIB
Pembeli minyak goreng di Plaza Asia Sumedang dicap tinta. Hal itu untuk mencegah terjadinya pemborongan minyak
Pembeli minyak goreng di Plaza Asia Sumedang dicap tinta. Hal itu untuk mencegah terjadinya pemborongan minyak (Foto: Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Sedikitnya 750 kemasan minyak goreng 2 literan ludes terjual di Plaza Asia Sumedang yang terpantau dari pagi hingga siang, Jumat (18/2/2022). Untuk mencegah aksi borong, para pembeli pun diharuskan mencelupkan jarinya ke dalam tinta sebagai tanda telah membeli minyak goreng.

Dari pantauan detikJabar di lokasi, minyak goreng kemasan 2 literan yang disediakan sebanyak 600 kemasan dari sejak pagi, terpantau ludes terjual hingga pukul 14.00 WIB. Kemudian, pihak manajemen kembali menyediakan sebanyak 150 kemasan minyak goreng 2 literan dan langsung ludes hanya dalam beberapa hitungan menit saja.

Kendati demikian, para pembeli tampak tertib mengantri dan tidak terjadi rebutan lantaran dalam penjualannya diatur sedemikian rupa. Selain dijaga oleh petugas Satpam, pihak manajamen pun memberlakukan kebijakan untuk satu keluarga, satu kemasan minyak goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syifa, warga Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara mengaku masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga normal.

"Iyah masih sulit nyari minyak goreng harga normal, tadi udah keliling cari ke minimarket-minimarket tapi semuanya kosong," ujarnya kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Ia baru mendapatkan minyak goreng dengan harga normal setelah menjelang siang di dua mall berbeda dengan harga Rp 28 ribu per dua liter.

"Alhamdulillah jelang siang saya dapat satu di Griya satu di sini di Plaza Asia, soalnya di yang lain kosong," ujarnya.

Ia berharap ketersediaan minyak goreng bisa kembali normal terlebih sebentar lagi akan menjelang bulan Ramadhan.

"Inikan sebentar lagi masuk bulan puasa, saya harap pemerintah dapat menstabilkan kembali ketersediaan minyak goreng, karena bagi ibu-ibu cukup cape harus nyari-nyari minyak goreng kemana-mana," terangnya.

Manager Plaza Asia Sumedang Buddy Indrasakti mengatakan, pihaknya sengaja menerapkan kebijakan satu kemasan minyak goreng untuk satu keluarga dengan cara menandai setiap yang telah membeli minyak goreng dengan mencelupkan jarinya ke dalam tinta.

Hal itu, kata Budi, sebagai upaya untuk mencegah aksi borong dari pembeli ditengah kelangkaan minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14 ribu per liternya.

"Hari ini kita keluarkan sekitar 600 kemasan dan sejauh ini ketersediaanya masih terbatas dan yang akan habis ini merupakan minyak stok pagi, ngabisin," ungkap Budi.

Budi menyebutkan, sejauh ini pihak distributor masih belum dapat memenuhi seluruh permintaan dari ketersediaan minyak goreng standar. Hal itu menyebabkan stoknya pun menjadi tidak stabil di setiap harinya.

"Semisal kita order ke distributor katakanlah kita minta 6 ribu kantong, kadang datang 200 kantong, itu berarti 1200 kemasan, dan kadang 100 kantong, itu tergantung dari distributornya tidak terpenuhi semua, karena mereka juga mungkin terbatas," terang Budi sambil menambahkan bahwa distributor minyak gorengnya itu berasal dari Bandung.

Kendati demikian, kata Budi, pihak Manajemen Plaza Asia terus berupaya untuk menyediakan minyak goreng dengan harga normal meski permintaannya tidak sebanding dengan ketersediaan yang ada.

"Kalau minyak goreng setiap hari ada, cuma ya itu langsung ludes, langsung habis," ujarnya.

Ia pun berharap ketersediaan minyak goreng kemasan dengan harga normal bisa cepat pulih kembali.

"Apalagi sekarang bagi umat muslim sebentar lagi mau Ramadhan, kasihan kalau harus masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng," pungkasnya.




(yum/bbn)


Hide Ads