.webp)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyetujui perubahan nama jalan di Kota Bandung, yakni Jalan Layang Pasupati menjadi Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. Pemprov Jabar telah menyiapkan agenda peresmian perubahan nama jalan tersebut.
Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jabar Dewi Sartika mengatakan perubahan nama jalan itu merupakan bentuk penghormatan warga Jabar terhadap Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. Sebab, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja berkontribusi atas pembangunan di Indonesia.
Dewi Sartika menjelaskan perubahan usulan nama Jalan Layang Pasupati menjadi Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja berasal dari civitas Universitas Padjadjaran (Unpad). Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mendukung dan menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, Jalan Layang Pasupati yang bakal berubah nama menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja merupakan penghubung utama pintu keluar Tol Pasteur menuju pusat pemerintahan Jabar.
"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Kementerian PUPR. Karena telah menyetujui perubahan nama dari Jalan Layang Pasupati menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja belum lama ini," kata Dewi Sartika yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar, Jumat (18/2/2022).
Dewi mengatakan dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan meresmikan perubahan nama jalan tersebut. Ia menjelaskan perubahan nama jalan itu bagian dari persyaratan penetapan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional dari Jabar.
"Dengan hadirnya nama Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja ini sebagai langkah untuk memenuhi persyaratan pengusulan pahlawan nasional. Harus adanya monumen atau artefak, berupa gedung atau jalan, dan sebagainya di daerah pengusul," kata Dewi Sartika.
Saat ini Pemprov Jabar tengah menyiapkan dokumen pengusulan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional. Dokumen tersebut dikirimkan pada bulan ini.
Mengenal Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmadja salah seorang yang memiliki gagasan tentang Wawasan Nusantara, yang kini diakui dunia. Wawasan Nusantara merujuk pada cara pandang bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah.
Wawasan Nusantara tercetus dari gagasan batas teritorial laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda pada 1957. Pada 1982 konsep Wawasan Nusantara akhirnya diakui sebagai konstitusi internasional di tingkat Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) berkat perjuangan Mochtar Kusumaatmadja.
Hingga kini, Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah sebagai upaya merajut semangat kebangsaan.
Mochtar Kusumaatmadja lahir di Batavia atau Jakarta pada 17 Februari 1929. Kemudian, wafat pada 6 Juni 2021. Tepatnya menginjak usia 92 tahun dan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
Pengusulan Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional berkembang Juni 2021 setelah Fakultas Hukum Unpad menggelar pre-seminar berbagai perguruan tinggi di Indonesia, kantor Sekretariat Negara, dan media massa. Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat bersama tim pengusul telah bertemu dengan keluarga almarhum Mochtar Kusumaatmadja di Jakarta dan mendapat persetujuan.
(sud/yum)
