BOR 56,27 Persen, Pemkot Bandung Siapkan Tempat Isoter Berbayar

BOR 56,27 Persen, Pemkot Bandung Siapkan Tempat Isoter Berbayar

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 17 Feb 2022 00:10 WIB
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (Foto: Rifat Alhamidi/detikcom).
Bandung -

Pemkot Bandung menyiapkan tempat isolasi mandiri terpadu (Isoter) berbayar bagi warga yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan. Pasalnya, pemkot menyebut banyak orang kaya yang menginginkan dirawat di RS sehingga mempengaruhi tingkat ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

"Ternyata di RS ini ada cukup orang-orang yang sebenarnya gejalanya ringan tapi dia enggak mau keluar dari RS, jadi ya biarin 'saya bayar'. Tapi kan bagi kami di satgas kalo orang dirawat RS, angka BOR-nya tinggi," kata Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis (17/2/2022).

"Nanti ada tempat isoman untuk warga yang bergejala ringan dan memang siap bayar," ujarnya menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat detikjabar di laman pikobar.jabarprov.go.id, BOR Kota Bandung sudah mencapai angka 56,27 persen. Yana mengakui keterisian BOR dipengaruhi oleh warga yang terpapar Corona dengan gejala ringan.

Mengantisipasi kenaikan BOR, Pemkot sudah menginstruksikan RS khusus COVID-19 hanya melayani pasien Corona dengan gejala berat. Sehingga, angka BOR di Kota Bandung ditarget bisa bisa turun di tengah lonjakan kasus yang terus bertambah setiap harinya.

ADVERTISEMENT

"Per hari kemarin, penambahan kasus udah 1.100. RS sudah kita dorong yang bergejala ringan itu isoman aja, entah di rumah atau di tempat isoter yang disiapkan. Sehingga hanya yang bergejala berat saja yang dirawat untuk membuat BOR tidak tinggi dan tidak ada kepanikan," tuturnya.

Yana melanjutkan keterisian BOR juga mempengaruhi penilaian PPKM dari pemerintah pusat. Ia berharap kebijakan tersebut bisa mempengaruhi kondisi relaksasi di daerah hingga penerapan pembatasan masyarakat bisa turun ke level 2.

"Kalau orang dirawat di RS, angka BOR-nya tinggi. Kalau BOR tinggi, berpengaruh pada leveling PPKM. Jadi kalo leveling ke 3, beneran itu kan dampaknya relaksasi kita berhentikan, beberapa tempat harus ditutup, makanya BOR kita upayakan bisa turun," terangnya.

Pemkot juga berencana menambah kapasitas BOR di Kota Bandung. Saat ini, kata Yana, kapasitas BOR baru tersedia sekitar 800 tempat tidur.

"Karena dulu kita pernah sampai 2.300 (BOR) waktu delta. Sekarang kalau jumlahnya digedein, rasionya jadi kecil," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Bandung menyiapkan 226 tempat isolasi mandiri (Isoman) untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Ratusan tempat isolasi khusus bagi pasien Corona itu tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat.

Selain ratusan tempat isoman, Pemkot Bandung juga berencana menyewa dua hotel untuk menampung warga yang terpapar Corona. Satu hotel dikhususkan bagi tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar, sementara satu hotel lainnya bagi masyarakat umum.




(ral/mso)


Hide Ads