Sebagai salah satu cara mengeluarkan harta di jalan Allah SWT, bersedekah memunculkan keutamaan bagi pelakunya. Dengan syarat ia mesti ikhlas hanya berharap ridha-Nya dan paham akan adab bersedekah.
Sedekah termasuk amal sholeh yang mulia, dan dikatakan pula sebagai amal terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi SAW turut mengungkapkan keistimewaan orang bersedekah melalui sabdanya.
Ikrimah meriwayatkan hadits, bahwa Rasul SAW menuturkan: "Bersedekahlah walaupun dengan sebutir kurma. Sebab sesungguhnya nilai sedekah itu sudah mencukupi kebutuhan bagi orang yang tengah menderita kelaparan, dan menghilangkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR Ibnu al-Mubarak)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riwayat Adi bin Hatim, Nabi SAW bersabda, "Selamatkanlah diri kalian dari siksa api neraka, walaupun hanya bersedekah dengan sebutir kurma. Jika kalian tidak bisa memberi sedekah sebutir kurma, maka cukuplah dengan perkataan yang baik sebagai sedekahmu." (Hadits Shahih)
Melalui hadits di atas bisa diketahui bahwa ganjaran bagi orang bersedekah yakni terampuni dosanya serta dijauhkan dari api neraka. Supaya mencapai keutamaan tersebut, sepatutnya seseorang memperhatikan sejumlah adab bersedekah.
10 Adab Bersedekah dalam Islam
Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah menyebutkan beberapa adab bersedekah yang seyogianya dicermati:
1. Ikhlas dalam bersedekah
Dengan niat sedekah karena mencari keridhaan Allah SWT semata. Jika tidak ada ikhlas di dalamnya, dikatakan amal sedekahnya akan batal dan mampu menggugurkan pahala.
2. Mendahulukan sedekah wajib daripada yang sunnah
Sedekah wajib yakni zakat termasuk dalam lima rukun Islam yang menjadi pilar agama. Maka hendaknya seseorang memprioritaskan sedekah yang fardhu dibanding yang sunnah. Barulah setelah menunaikan yang wajib, boleh melaksanakan yang sunnah.
3. Tidak menunda sedekah wajib hingga keluar waktunya
Bila seseorang muslim telah wajib berzakat atas diri, harta dan lainnya, maka ia harus langsung mengeluarkan sedekahnya itu. Tidak mengundurkannya kecuali dengan suatu alasan yang diperbolehkan.
4. Memberikan sedekah kepada orang yang butuh
Sedekah disyariatkan untuk diberi kepada mereka yang kekurangan, seperti orang fakir, miskin, anak yatim, janda, juga yang terlilit utang.
Dalam Surat At-Taubah ayat 60, Allah SWT menyebutkan pula delapan golongan penerima sedekah wajib dan sunnah, yakni orang fakir, miskin, pengurus zakat, mualaf, orang yang memerdekakan budak, orang yang punya utang, mereka yang di jalan Allah SWT, dan orang dalam perjalanan.
5. Memberikan sedekah lebih dulu kepada orang terdekat
Apabila orang terdekat termasuk golongan orang yang kekurangan dan membutuhkan, maka mereka lebih berhak daripada orang lain yang jauh. Rasul SAW bersabda: "Sedekah kepada orang miskin (mendapat satu pahala), sementara kepada karib kerabat mendapat dua pahala, pahala sedekah dan pahala silaturahmi." (HR Ahmad, Nasa'I. Ibnu Majah & Tirmidzi)
6. Bersedekah dengan apa-apa yang seseorang itu sukai
Jika seorang hamba mampu bersedekah dengan apa yang ia cintai dari harta, makanan, atau lainnya, dikatakan ia akan menerima ganjaran yang lebih dari Allah SWT. Lantaran Dia sebutkan dalam salah satu firman-Nya pada Surat Ali Imran ayat 92: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai..."
7. Sedekah dari hasil yang baik dan halal
Sebab diterimanya sedekah di antaranya berasal dari rezeki yang halal dan baik, sebagaimana sabda Nabi SAW: "Tidaklah seseorang bersedekah dengan harta yang baik, dan Allah SWT tidak akan menerima kecuali yang baik-baik, melainkan Allah SWT akan mengambil dengan tangan kanan-Nya." (HR Ahmad, Nasa'i, Tirmidzi & Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
8. Merahasiakan sedekah
Kaum muslim yang menyembunyikan sedekahnya dikatakan lebih dekat kepada keikhlasan, juga dapat menjaga diri dan kehormatan orang yang menerima sedekah. Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 271 berfirman:
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu merahasiakannya dan kamu memberikan kepada orang-orang fakir, maka merahasiakan itu lebih baik bagimu..."
9. Tidak menghilangkan pahala sedekah dengan mengungkit penerimanya
Tidak baik bagi orang yang bersedekah untuk mengungkit pemberiannya kepada penerima sedekah. Karena tindakan tersebut dapat melukai perasaan penerimanya dan menggugurkan pahala sedekah.
Bahkan Allah SWT juga berfirman, "Hai orang-ornag yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)..." (QS Al-Baqarah: 264)
10. Tidak mengambil kembali sedekah
Orang yang bersedekah tidak diperkenankan mengambil kembali dari orang yang telah menerimanya. Jika ada orang yang berbuat demikian, Nabi SAW dalam haditsnya mengungkapkan perumpamaannya,
"Perumpamaan orang yang bersedekah kemudian ia mengambil kembali sedekahnya seperti anjing yang memuntahkan sesuatu kemudian ia menjilat muntahnya untuk memakannya lagi." (HR Muslim, dari Ibnu Abbas)
Untuk diketahui juga, Imam Al-Ghazali dalam buku Jalan Orang Bijak mengemukakan adab-adab bersedekah lainnya, "Hendaknya sedekah diberikan sebelum diminta, merahasiakan sedekah tersebut ketika dikeluarkan, dan menyembunyikannya setelah diberikan."
"Juga, hendaknya mengasihi si peminta, tidak mendahuluinya dalam menolak permintaan (sebelum diminta), tidak bersikap bakhil, memberikan apa yang diminta atau menolak secara baik, serta jika ada musuh atau setan terkutuk menghalangi untuk memberi dengan alasan bahwa si peminta itu tidak berhak, maka jangan engkau tarik nikmat Allah SWT padanya. Justru, dia berhak atas nikmat tersebut." jelas Imam Al-Ghazali.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat