Islam mengenal sejumlah istilah bagi orang-orang yang tidak memenuhi seruan Allah SWT. Salah satunya orang yang enggan membayar infak.
Secara umum, infak diartikan membelanjakan sebagian harta di jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Dapat diartikan juga sebagai bentuk memberikan sesuatu yang berguna untuk kepentingan agama Islam (untuk jalan Allah SWT).
Dalam buku Al-Qur'an Hadis karya Harjan Syuhada dijelaskan, orang yang berinfak di jalan Allah SWT akan diganti oleh Allah SWT di dunia dan di akhirat. Balasan yang akan diterima ialah pahala yang besar selama yang di infakkannya tersebut ikhlas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini Allah SWT menyampaikan dalam firman-Nya:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ٣٩
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya." Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki". (QS Saba': 39)
Bahkan menurut jumhur ulama, keutamaan ayat tersebut menunjukkan bahwa di antara cara mendapatkan kebaikan itu yaitu dengan cara menginfakkan sebagian harta yang dimilikinya. Selain surat itu, Allah juga berfirman dalam surah Ali 'Imran ayat 92:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya."
Seperti yang kita tahu bahwa semua harta yang diberikan oleh Allah SWT di dunia ini merupakan milik Allah SWT pula. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memanfaatkan harta tersebut dengan cara menginfakkannya.
Lalu bagaimana dengan orang yang enggan membayar infak?
Orang yang enggan membayar infak adalah orang yang bakhil. Dalam hal ini, orang yang enggan berinfak memiliki sifat kikir.
Hal itu dijelaskan dalam buku yang berjudul Majalah Pengusaha Muslim Edisi 07 karya Muhammad Arifin Badri dengan bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Ali 'Imran ayat 180. Allah SWT berfirman,
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ ١٨٠
Artinya: "Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allah lah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Dijelaskan lebih lanjut, ayat tersebut berisi ancaman keras bagi orang yang enggan membayar infak maupun zakat dan telah disebutkan dalam Al-Qur'an.
Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa infak dan sedekah dapat memelihara seseorang dari berbagai tindak kejahatan, menolak bala, menjaga harta, melapangkan rezeki dan menyenangkan hati. Sedekah dan infak akan menyebabkan seseorang di cintai oleh Rabb-Nya, ditutup segala aibnya.
Dalam buku karya Beny Harjadi yang berjudul Cukupkan Amalan Agama Pasti Jayalah Akherat Yad dikatakan, orang yang enggan membayar infak maupun zakat masuk dalam 9 sahabat iblis, di antaranya:
1. Hakim yang curang (haakimun zaa'ir)
2. Orang kaya yang sombong (ghaniyyun mutakabbir)
3. Pedagang yang khianat (taajirun kha'in)
4. Orang yang meminum arak (Syaaribu al-Khamr)
5. Tukang fitnah (al-fattaan)
6. Orang yang suka pamer (Shaahibu ar-riya')
7. Orang yang memakan harta anak yatim (aakilu maal al-yatiim)
8. Orang yang enggan membayar infak dan zakat (maani'u az zakaah)
9. Banyak angan-angan (man yuthiilu al-amal)
Balasan bagi Orang yang Enggan Membayar Infak
Dalam Kitab Jawahir Al-Bukhari karya Musthafa Muhammad Imarah, terdapat sebuah hadits yang menjelaskan tentang balasan orang yang enggan membayar infak. Dikatakan, malaikat akan mendoakan agar Allah SWT melaknat orang tersebut.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya: "Tidak ada satu hari pun yang seorang hamba memasuki pagi hari melainkan dua malaikat turun. Salah satu malaikat berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menginfakkan hartanya.' Sedangkan malaikat yang satu lagi berkata, 'Ya Allah, berikanlah kehancuran kepada orang yang enggan berinfak.'" (HR Bukhari dan Muslim)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini