Surat Al Waqiah ayat 35-38 mengusung poin penting yang perlu dipahami muslim sebagaimana ayat Al-Qur'an lainnya. Keempat ayat tersebut secara khusus membahas tentang bidadari surga yang merupakan ganjaran bagi orang yang beriman.
Meski dinamakan surat Al Waqiah yang berarti hari kiamat, surat dengan 96 ayat ini tidak hanya membahas tentang peristiwa hari akhir tersebut. Surat Al Waqiah juga mengandung fiqih bersuci hingga mendeskripsikan kondisi-kondisi penghuni neraka (Ashab al-Syimal) dan penduduk surga (Ashab al-Yamin).
Termasuk soal ganjaran penghuni surga yang dijelaskan Salah dijelaskan dalam ayat 35-38. Penghuni surga dalam keempat ayat tersebut disebut dengan golongan kanan. Berikut bacaan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Al Waqiah Ayat 35-38 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
(35) إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
(36) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا
(37) عُرُبًا أَتْرَابًا
(38) لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ
Bacaan latin: innā ansya`nāhunna insyā`ā, fa ja'alnāhunna abkārā, 'uruban atrābā, li`aṣ-ḥābil-yamīn
Artinya: "Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya, untuk golongan kanan,"
4 Poin Isi dalam Surat Al Waqiah Ayat 35-38
1. Menurut Tafsir Tahlili Quran Kementerian Agama (Kemenag), nikmat dan kebahagiaan yang diterima bagi para golongan kanan di surga. Golongan kanan yang dimaksud adalah mereka yang teguh imannya hingga selalu menaati aturan Allah SWT dan rasulNya.
"Golongan kanan yang sebahagian besar terdiri dari umat-umat pengikut nabi dan rasul terdahulu, dan sebahagian besar lagi terdiri dari pengikut-pengikut Nabi Muhammad SAW," tulis Kemenag.
2. Golongan kanan pada surat Al Waqiah ayat 35-38 juga dapat bermakna mereka yang tetap mendirikan salat malam dan berdoa. Meskipun, malam itu cuacanya sangat dingin, hingga membuatnya terpaksa berdoa hanya dengan satu tangan.
3. Keberadaan bidadari-bidadari yang ada di surga, sesuai dengan tafsir Ibnu Katsir. Bidadari-bidadari yang dimaksud adalah mereka yang meninggal dalam keadaan sudah tua renta.
4. Para wanita yang masuk dalam surga atas kehendak Allah SWT berubah rupa menjadi sosok yang muda, cantik, dan menarik. Sekalipun ia meninggal dalam keadaan tua renta.
Hal ini sesuai dengan salah satu sabda Rasulullah SAW, dari Al-Hasan menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata,
"Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga."
Maka Rasulullah SAW menjawab, "Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek,"
Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah kembali bersabda,
"Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek nenek. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan."
Lebih lanjut, Amr Abdul Mun'im Salim dan Syekh Ibrahim Muhammad al-Jamal dalam buku 165 Wasiat Rasul untuk Perempuan menjelaskan, wanita di dunia yang termasuk dalam bidadari surga adalah mereka yang senantiasa mengerjakan kebajikan kepada Allah SWT. Hal ini didasari dari hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,
"Karena shalat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Kemudian, Allah akan menjadikan kecantikan wajah mereka seperti sinar cahaya, kehalusan tubuh mereka seperti sutra, kulit mereka berwarna putih, pakaian mereka berwarna hijau, perhiasan mereka berwarna kuning keemasan, ikat rambut mereka dari mutiara, dan sisir kepala mereka dari emas." (HR at Thabrani)
Sementara menurut Mudarris Tafsir Universitas Islam Madinah Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar dalam Tafsir Min Fathil Qadir, bidadari surga pada surat Al Waqiah ayat 35-38 diciptakan secara langsung tanpa proses kelahiran.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa