Benarkah Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul pada Usia 40 Tahun?

Benarkah Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul pada Usia 40 Tahun?

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 27 Agu 2025 08:45 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW (Foto: Getty Images/iStockphoto/Maha Fnj)
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW adalah sosok sentral dalam Islam yang kehidupannya dipenuhi pelajaran berharga. Salah satu momen paling bersejarah adalah saat beliau diangkat sebagai Rasul, sebuah peristiwa yang menjadi titik balik penyebaran agama Islam.

Beliau diutus untuk membimbing umat manusia dari kegelapan menuju cahaya iman, di tengah masyarakat jahiliah yang dipenuhi penyembahan berhala dan ketidakadilan.

Lantas, pada usia berapa Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul? Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia 40 Tahun: Momen Pengangkatan Nabi Muhammad Sebagai Rasul

Berdasarkan buku Kisah Nabi Muhammad SAW karya Ajen Dianawati, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul saat beliau berusia 40 tahun. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadan tahun 611 Masehi.

ADVERTISEMENT

Di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, saat itu beliau menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril. Menjelang usia 40 tahun, Nabi Muhammad memang sering menyendiri di gua tersebut. Beliau merasakan kegelisahan akan kondisi masyarakat Mekkah yang jauh dari nilai-nilai kebenaran.

Di Gua Hira, Nabi Muhammad menghabiskan waktu dengan beribadah dan merenungi keagungan ciptaan Allah SWT. Beliau memikirkan ketidaksesuaian antara ajaran tauhid dengan praktik kehidupan sosial yang masih dipenuhi kemusyrikan.

Kisah Wahyu Pertama di Gua Hira

Masih mengacu pada sumber yang sama, pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul terjadi saat beliau sedang beribadah di Gua Hira. Tiba-tiba, Malaikat Jibril datang dalam wujud seorang laki-laki. Sambil memeluk beliau, Jibril berkata, "Bacalah, hai Muhammad!"

Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca, menjawab, "Saya tidak bisa membaca." Peristiwa itu terulang hingga tiga kali, sampai akhirnya Malaikat Jibril membacakan wahyu pertama, yaitu Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan wajah pucat dan tubuh gemetar. Beliau meminta istrinya, Siti Khadijah, untuk menyelimutinya.

Setelah ketakutannya mereda, beliau menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Siti Khadijah yang bijaksana segera menemui Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab, untuk menceritakan peristiwa tersebut.

Waraqah meyakinkan Siti Khadijah, "Sungguh suamimu telah mendapatkan wahyu, sebagaimana wahyu pernah datang kepada Nabi Musa. Sesungguhnya, dia akan menjadi Rasul umat ini."

Keyakinan Siti Khadijah terbukti benar. Ia menjadi orang pertama yang memeluk Islam dan pendukung utama dakwah Nabi Muhammad SAW.

Perjalanan Dakwah Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW mengemban misi kenabian selama 23 tahun, hingga wafat pada usia 63 tahun. Selama periode dakwahnya, beliau menghadapi banyak tantangan dari kaum Quraisy yang kejam. Namun, beliau tidak berjuang sendirian.

Nabi Muhammad didampingi oleh istri tercinta, Siti Khadijah, serta para sahabat setia seperti Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib.

Peristiwa pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Momen ini merupakan tonggak awal penyebaran Islam, yang membawa petunjuk dan pencerahan bagi seluruh umat manusia.

Kisah ini juga menegaskan misi utama beliau sebagai utusan Allah untuk mengajak manusia menuju jalan kebenaran dan ketauhidan. Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads