Para ahli ibadah atas kehendak Allah SWT akan mendapat balasan surga. Namun, ada suatu kisah seorang wanita tak pernah absen salat, puasa, dan zikir justru masuk neraka. Begini kisahnya.
Diceritakan dalam Kaifa Tujaawiriina al-Habiib Shallallahu 'Alaihi wa Sallama fii al-Jannah karya Akram Ridha terjemahan M. Abdul Ghoffar, suatu ketika, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebiasaan orang yang ahli ibadah tapi sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya fi fulanah disebut-sebut sebagai seorang yang banyak mengerjakan salat, puasa, dan sedekah. Hanya saja dia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya," kata orang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW pun menjawab, "Wanita itu akan berada di neraka."
Orang itu kemudian bertanya tentang wanita yang tak banyak ibadahnya tapi tak pernah menyakiti tetangganya.
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulanah disebut-sebut sebagai wanita yang jarang berpuasa, tidak banyak bersedekah dan mengerjakan salat. Hanya saja, dia pernah menyedekahkan sepotong keju, serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya," kata orang itu.
Rasulullah SAW menjawab, "Wanita itu akan berada di surga."
Kisah wanita ahli ibadah masuk neraka sedangkan wanita yang hanya sedikit beribadah justru masuk surga karena lisannya diceritakan dalam hadits yang dikeluarkan Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW pernah mengatakan akhlak baik akan memberatkan timbangan di akhirat. Pemilik akhlak ini akan mencapai derajat ahli puasa dan salat. Beliau bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ.
Artinya: "Tidak ada sesuatu pun diletakkan di atas timbangan, yang beratnya melebihi berat akhlak yang baik. Dan seorang pemilik akhlak baik itu akan mencapai derajat ahli puasa dan salat." (HR At-Tirmidzi)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda,
إِنَّ مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ.
Artinya: "Sesungguhnya yang paling sempurna imannya di antara orang-orang mukmin adalah orang yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut kepada keluarganya." (HR At-Tirmidzi)
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pihak Eks Menag Yaqut Minta KPK Fokus pada Kerugian
Bisakah Tes DNA untuk Menentukan Nasab? Ini Kata Buya Yahya