Nabi Daud AS adalah salah satu nabi dan rasul Allah yang dikenal sebagai raja yang adil, ahli ibadah, serta dianugerahi mukjizat suara yang merdu. Beliau memimpin bani Israil dengan kebijaksanaan dan hukum yang tegas, serta mendapat kitab suci Zabur sebagai pedoman.
Kisah wafatnya Nabi Daud AS menjadi pelajaran berharga tentang keteguhan iman, kemuliaan seorang nabi, dan akhir perjalanan hidup seorang hamba pilihan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Wafatnya Nabi Daud AS
Dikutip dari buku Kisah-Kisah Dalam Hadis Nabi karya Muhammad Nasrulloh, dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Allah SWT mengutus malaikat untuk menyampaikan kabar bahwa ajal Nabi Daud AS sudah dekat.
Malaikat datang dengan penuh hormat, mengingatkan bahwa setiap manusia akan menemui kematian. Sebagai nabi, beliau menyambutnya dengan lapang dada.
Suatu pagi, Nabi Daud AS meninggalkan istananya. Ayah dari Nabi Sulaiman AS ini pergi keluar rumah dengan menutup seluruh pintu rumahnya agar tidak ada seorang pun masuk dan mengganggu istri beliau.
Istri Nabi Daud AS terkejut karena melihat sosok laki-laki berdiri di dalam rumah. Ia kaget, dari mana masuknya lelaki ini karena Nabi Daud AS telah menutup semua akses masuk ke rumahnya.
Tak berselang lama, Nabi Daud AS pulang ke kediamannya. Lelaki itu tetap duduk tenang. Nabi Daud AS kemudian bertanya siapa sebenarnya laki-laki itu dan apa tujuannya mendatangi rumahnya.
Lelaki itu lantas menjawab bahwa dirinya adalah seseorang yang tidak takut dengan raja dan tidak ada sesuatu yang dapat menghalanginya. Nabi Daud AS kemudian tersadar bahwa lelaki yang datang ini adalah malaikat maut yang datang untuk mencabut nyawanya.
Riwayat menyebutkan bahwa Nabi Daud AS wafat di usia sekitar 100 tahun. Saat itu, Nabi Sulaiman AS, memerintahkan para burung untuk terbang ke langit menutupi sorot cahaya matahari. Cuaca menjadi gelap. Hal ini dilakukan untuk menghormati berpulangnya sang ayah.
Dalam buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an karya Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni, "Sulaiman berkata kepada burug-burung, 'Naungilah ayahku Daud' maka burung-burung itupun menaunginya hingga bumi terlihat gelap karena naungannya, lalu Sulaiman berkata kepada burung-burung itu, 'Rapatkanlah sayap-sayap kamu'!"
Abu Hurairah RA, berkata, "Rasulullah SAW mempraktikkan kepada kami bagaimana burung-burung itu melakukannya, kemudian Rasulullah SAW menggenggam tangannya. Naungan yang dibuat burung-burung itu melebihi luas kuburan Daud." (HR Ahmad)
Bani Israil berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. Allah memuliakan beliau hingga di hari wafatnya pun manusia berkumpul dengan penuh cinta dan penghormatan.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini