Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dan Fatimah Az-Zahra RA dikaruniai dua orang putra bernama Hasan dan Husain. Kedua putra mereka adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah SWT. Namun suatu hari insiden besar bernama Karbala menewaskan Husain. Berikut kisahnya.
Nama lengkap Husain bin Ali adalah Husain bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusyai al-Qurasyi al-Hasyimi. Sayyidina Husain RA. lahir pada 3 Sya'ban 5 H/8 Januari 626 M dan wafat pada 10 Muharram 61 H/10 Oktober 680 M.
Mengutip dari buku Sejarah Agung Hasan dan Husain karya Ukasyah Habibu Ahmad ada hikmah ketika Husain bin Ali lahir yang bisa menjadi pelajaran bagi umat Islam selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah Mengumandangkan Adzan dan Iqamah
Saat Husain lahir Rasulullah SAW segera mengadzaninya di telinga kanan dan mengucapkan iqamah di telinga kirinya. Oleh karena itu, setiap orang tua disunnahkan mengadzankan anak mereka yang baru lahir.
Supaya kalimat pertama yang didengar anak baru lahir adalah kalimat thayyibah, semoga Allah SWT menjauhkan anak itu dari keburukan.
Arti Nama Yang Baik
Nama yang baik sama halnya dengan doa dan harapan untuk disandang mereka sampai meninggalkan dunia. Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW saat Hasan dan Husain cucunya lahir.
Akikah dan Mencukur Rambut
Rasulullah SAW mengakikahkan dan mencukur rambut Hasan dan Husain. Seperti pendapat Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, bersama mayoritas ulama fikih lainnya berpendapat hukum akikah adalah sunnah muakkad.
Melakukan Tabrik
Tabrik adalah mendoakan anak yang baru lahir disertai dengan mengusapnya. Kata tabrik berasal dari kata 'Barakah' artinya 'ada dan melimpahnya kebaikannya'
Wafatnya Husain bin Ali
Mengutip buku Hikayat Syahid Paling Wangi karya AF. Rozi terdapat kisah peperangan antara pasukan yang dipimpin oleh Husain melawan Muawiyah.
Pada hari Asyura tepatnya 10 Muharram, Husain bin Ali membawa pasukannya berjumlah 72 orang untuk berperang melawan Muawiyah dan pasukannya berjumlah 5000 orang.
Saat perang berlangsung, Husain beserta pasukannya tidak mendapatkan pasokan minuman sama sekali, karena jalan menuju sungai Eufrat ditutup oleh Muawiyah.
Menjelang sore ditengah kehausan, musuh bertindak semakin kejam, tanpa memandang lawannya, musuh membunuh Ali Asgar yang masih berusia 6 bulan, serta membakar kemah-kemah perempuan dan anak.
Ribuan pasukan berhasil mengepung Husain dan pengikutnya, hingga Husain pun kalah dan syahid. Parahnya pasukan Muawiyah sambil menunggang kuda menginjak-injak jasad Husain dan pasukannya.
Selanjutnya, mereka pun memenggal kepala Husain lalu ditancapkan di ujung tombak dan diarak sejauh 965 KM. Serta dibelakangnya, terdapat wanita dan anak-anak dalam keadaan terikat yang diseret mengikuti jalan.
Kisah tragis mengenai wafatnya Husain bin Ali ini menambah sejarah kelam dalam peperangan umat Islam. Mengutip buku Kun Fayakun Kun La Takun Menyegarkan Kembali Gagasan Islam karya Irfan Latifulloh dari 4 khalifah pertama dalam Islam, hanya ada 1 khalifah meninggal bukan karena dibunuh.
Umar bin Khattab sang Amir Al-Mukminin dibunuh oleh kafir bukan dari Arab yang menyusup ke Madinah bernama Abu Lu'Luah Al-Majusi. Utsman bin Affan meninggal saat pengepungan terhadap dirinya.
Ali bin Abi Thalib meninggal karena disabet pedang beracun oleh Abdurrahman bin Muljam di bagian kepalanya saat melaksanakan salat Subuh. Serta konflik antara pengikut Ali RA dan Muawiyah menyebabkan Hasan dan Husain meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
"Aku telah memohon kepada Allah SWT tentang tiga perkara," Rasulullah SAW bersabda, "Dalam tiga perkara itu, Allah hanya mengabulkan dua perkara saja, sedang satu lagi ditolak. Aku telah memohon kepada Allah SWT. Agar tidak membinasakan umat ku dengan kesusahan yang berkepanjangan. Doaku ini dikabulkan."
Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda: "Aku telah memohon kepada Allah SWT. agar umatku ini tidak dibinasakan dengan bencana banjir (seperti banjir Nabi Nuh AS). Doaku ini dikabulkan. Aku telah memohon kepada Allah SWT agar umatku ini tidak dibinasakan dengan perselisihan antar sesama mereka. Doaku ini tidak dikabulkan." (HR Amr bin Said)
Demikianlah kisah Husain bin Ali Cucu Rasulullah SAW. Dari penjelasan di atas detikers mesti menyadari bahwa perjuangan para sahabat Nabi Muhammad SAW tidaklah mudah. Berada di jalan yang benar adalah jalan penuh rintangan dan tantangan.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI