Kisah Rasulullah SAW saat Terkena Sihir dari Labid bin Al 'Asham

Kisah Rasulullah SAW saat Terkena Sihir dari Labid bin Al 'Asham

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 02 Mei 2024 05:00 WIB
Ilustrasi santet
Ilustrasi sihir (Foto: iStock)
Jakarta -

Ilmu sihir telah ada sejak lama, bahkan ketika zaman Nabi Muhammad SAW. Ilmu ini tidak kasat mata dan banyak disalahgunakan untuk mencelakai orang lain.

Melalui ilmu sihir, pelaku meminta bantuan melalui kepada setan dan jin. Terkait sihir disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 102,

وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."

Rasulullah SAW sendiri pernah menjadi korban dari ilmu sihir. Kala itu, orang Yahudi bernama Labin bin Al 'Asham-lah yang mengirim sihir terhadap sang rasul.

ADVERTISEMENT

Mengutip buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas III susunan Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin, Labid menerima beberapa tawaran dengan imbalan uang untuk memberikan sihir yang mematikan kepada Rasulullah SAW. Ia membutuhkan beberapa helai rambut sang nabi.

Akhirnya, Labid dan putrinya yang juga ia warisi ilmu sihirnya mengatur strategi untuk mendapatkan rambut Nabi Muhammad SAW. Setelah berhasil, Labid mengikat sebelas buhul pada rambut sang rasul dan putrinya meniupkan semacam mantra pada setiap buhulnya.

Setelah selesai, buhul diikat pada ranting kecil pohon kurma, dibungkus daun, dan dilemparkan ke dalam sumur yang sangat dalam. Sihir tersebut hanya dapat dihancurkan dengan cara membuka ikatan buhulnya.

Rasulullah SAW menyadari ada yang tidak beres dengan dirinya. Ingatan beliau terhadap sesuatu sering hilang secara tiba-tiba dan sering berkhayal melakukan sesuatu yang tidak dilakukan.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga diselimuti rasa mudah lelah dan hilangnya selera makan. Akhirnya, ia berdoa kepada Allah SWT agar disembuhkan dari apa yang dideritanya.

Ketika tidur, Rasulullah SAW bermimpi melihat dua orang. Orang pertama sedang duduk di kepala beliau dan satu orang lainnya berada di kaki beliau. Lalu, satu di antara mereka memberitahu kepada yang lain penyebab dari penyakit Nabi Muhammad SAW dan nama dari sumur.

Malaikat Jibril datang dan membenarkan mimpi Nabi Muhammad SAW serta menyampaikan dua surah, yaitu Al Falaq dan An Nas. Sang rasul meminta Ali bin Abi Thalib RA untuk ke sumur tersebut sambil membaca dua surah itu.

Setiap satu ayat dibaca, satu buhul terlepas dengan sendirinya hingga semua buhul terlepas dan sihir hancur. Setelah itu, Rasulullah SAW kembali pulih seperti sedia kala.

Selain surah Al Falaq dan An Nas, ada juga doa yang bisa dibaca agar terhindar dari sihir. Dikutip dari buku Do'a & Wirid: Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i, berikut doanya.

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Laa ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, wa huwa 'ala syai'in qadir

Artinya: "Tidak ada Tuhan Selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik Allah segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads